Liputan6.com, Jakarta - Terbakarnya KM Zahro Expres, membuat AL (18), AZ (12), dan DN (8) dua hari berada di Rumah Sakit Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Tiga kakak adik itu tengah menunggu kepastian, apakah ayah dan ibunya selamat atau tidak dari kejadian terbakarnya KM Zahro Expres. Sementara masih ada 20 jenazah korban KM Zahro Expres yang belum teridentifikasi masih bersemayam di RS Polri.
Sabtu 31 Januari 2016 malam, Iwan Kurniawan dan Yeti berangkat dari Lembang, Bandung, Jawa Barat. Mobil yang mereka kendarai menuju Jakarta, tepatnya Muara Angke, Jakarta Utara. AL, AZ, dan DN juga turut dalam mobil tersebut. Keluarga kecil ini hendak pergi berlibur ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.
Advertisement
Adik Iwan, Tita (43) mengatakan, ketiga keponakannya itu bercerita tentang detik-detik terbakarnya KM Zahro Expres. Saat itu, kondisi kapal sangat gelap, pekat oleh asap tebal. AL dan dua saudarinya sudah dipakaikan pelampung. Namun, mereka sempat melihat ayahnya mengambil dua pelampung lagi.
"Tapi enggak tahu pelampungnya itu buat neneknya (mertua Iwan) atau buat ibunya (Yeti). Karena setelah itu ketiganya terdorong ke laut. Mereka nyemplung karena terdorong," ujar Tita.
Tita menambahkan, dari penuturan keponakannya itu, mereka tidak sadarkan diri ketika tercebur ke laut. Mereka baru sadar ketika sudah berada di sebuah kapal sampah yang rupanya sudah mengevakuasi para korban.
Salah satu anak Iwan, sempat melihat daftar korban selamat KM Zahro Expres saat sudah dievakuasi ke Muara Angke. Dalam daftar korban itu, Iwan tertulis sebagai korban yang selamat. Dari keterangan itu, pihak keluarga kemudian mencari tahu keberadaan Iwan dan istri serta keluarga yang lainnya.
"Iwan ditulisnya salah satu korban selamat. Tapi saya sudah mutar-mutar rumah sakit, tidak ada," ujar Tita.
Meski begitu, Tita berharap, Iwan-Yeti bersama dan keluarga yang lain belum ketemu dalam kondisi selamat. Meski saat ini di RS Polri masih ada 20 jenazah yang belum teridentifikasi.
"Kita belum ada informasi dari rumah sakit maupun dari tim evakuasi. Tapi kita sudah diambil data-data, sampel darah juga sudah diambil," ucap Tita.
Minggu 1 Desember kemarin, KM Zahro Expres terbakar dalam perjalanan menuju ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, dan menewaskan 23 orang penumpang. Selain itu, berdasarkan data terakhir, 17 orang luka-luka, 17 orang hilang, dan 194 orang dinyatakan selamat.