Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengatakan, sampai saat ini tim Disaster Victim Identivication (DVI) masih melakukan proses identifikasi terhadap jenazah korban terbakarnya KM Zahro Expres di perairan Muara Angke. Proses ini terbilang sulit, mengingat kondisi korban yang 100 persen mengalami luka bakar.
"DVI masih terus bekerja untuk identifikasi keseluruhan," ujar Iriawan di RS Polri Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (2/1/2017).
Advertisement
Iriawan mengatakan, jumlah korban meninggal Km Zahro Expres sebanyak 23 orang. Tiga orang sudah berhasil identifikasi, yakni Dewi (33), Nia Kurniati (35), dan Tjung Tho Kie. Sementara 20 sisanya masih proses identifikasi karena kondisi luka bakar 100 persen.
Saat ini, pihak DVI Polri sudah melakukan pengumpulan data serta informasi postmortem dan antemortem sebagai bagian proses identifikasi. Namun, karena kondisi korban maka pengenalan jenazah korban tidak bisa dilakukan dalam waktu sehari atau dua hari.
Jika dalam kurun waktu lima sampai tujuh hari korban belum juga bisa diidentifikasi, maka DVI akan melakukan tes DNA. Tujuannya untuk memastikan identitas dari masing-masing jenazah.
"Tapi mudah-mudahan dalam seminggu bisa diselesaikan sehingga bisa cepat dikembalikan ke keluarga korban," Iriawan menandaskan.