Psikolog Ungkap Alasan Resolusi Sering Gagal

Saat membuat resolusi terkadang kita ingin berubah menjadi sosok yang berbeda. Tak heran resolusi sering gagal.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 03 Jan 2017, 15:30 WIB
Resolusi hamil di 2017. (Foto: marketingland.com)

Liputan6.com, London- Di awal tahun seperti sekarang banyak orang membuat resolusi. Mulai dari "menurunkan berat badan 10 kg", "Ingin bangun pagi", hingga "Perut rata ala model Victoria's Secret". Namun hanya segelintir orang yang berhasil menjalankan resolusi dan mencapai tujuan. Mengapa lebih sering resolusi gagal  ya?

Jika Anda di tahun lalu juga merasa gagal menjalankan resolusi, tak perlu sedih karena Anda tidak sendiri. Riset menunjukkan hanya delapan persen orang yang  berhasil menjalankan resolusi dan berhasil mencapai tujuan. Hal tersebut berdasarkan studi University of Scranton, Amerika Serikat.

Menurut psikolog dari Carleton University di Kanada, Timothy Pychyl, kegagalan menjalankan resolusi bisa terjadi karena menunda saat melakukannya.

Selain itu, kerap kali kita membuat resolusi yang tidak realistis. Misalnya seperti contoh di atas yang ingin memiliki perut rata seperti model Victoria Secret. Kurang tepat bila kita membuat aneka resolusi yang ingin membuat diri kita jadi sosok berbeda di tahun baru seperti kata psikoterapis, Rachel Weinstein.

"Dalam kenyataannya, perubahan itu dimulai dari langkah kecil," papar Weinstein seperti mengutip BBC, Selasa (3/1/2017).

Agar resolusi tidak gagal coba tilik kembali resolusi yang sudah dibuat. Realistis atau tidak. Jika sudah realistis segera jalankan resolusi tanpa perlu menunggu hal lain atau menundanya.

Weinstein menyarankan untuk menetapkan resolusi yang mudah dilakukan. Setelah berhasil menjalankan hal tersebut perberat target Anda.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya