Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengaku saat ini jumlah BUMN yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih sangat terbatas. JK mencatat dari 150 BUMN sampai saat ini baru 21 BUMN yang sudah Initial Public Offering (IPO).
Sebagai agen pembangunan, JK mengingatkan dengan IPO, BUMN bisa lebih bertanggung jawab terhadap pemerintah dan rakyatnya.
"Kalau ikut bursa dia lebih transparan jadi masyarakat bisa evaluasi koreksi apabila terjadi di perusahaan itu. Tapi ini tergantung di BUMN itu sendiri apa yang siap," kata JK di BEI, Selasa (3/1/2017).
Baca Juga
Advertisement
JK menambahkan salah satu BUMN yang memiliki potensi untuk bisa lebih banyak IPO adalah BUMN yang memiliki bisnis di pertambangan.
Salah satu yang disebutkan JK adalah PT Freeport Indonesia. "Freeport punya induk macam-macam di AS, mungkin ada aturan-aturan yang sejalan dan justru kekayaan alam yang digali kekayaan alam kita, sebaiknya IPO disini," tegas JK.
Tak hanya itu, dengan diarahkannya BUMN melantai di Bursa, keuntungan lain yang disampaikan JK adalah dalam hal memperoleh pendanaaan. "Dengan begitu BUMN bisa dapat modal jangka panjang lebih baik," ujar dia. (Yas)