Liputan6.com, Washington DC - Donald Trump menolak klaim Korea Utara yang mengaku tengah mengembangkan misil antarbenua yang dapat menyerang Amerika.
Dalam sebuah tweet, presiden AS terpilih itu menertawakan klaim Kim Jong-un yang menyebut bahwa pengembangan misil antarbenua itu telah berada di tahap akhir. Namun tidak jelas apakah Trump mengekspresikan keraguan tentang kemampuan nuklir Korut atau berencana melakukan tindakan pencegahan.
Advertisement
"Korea Utara baru saja mengatakan sedang berada di tahap akhir pengembangan senjata nuklir yang mampu menjangkau AS. Itu tak akan terjadi!" tulis Trump dalam Twitter.
Melalui Twitter, Trump juga mengkritik China karena dianggap gagal membantu mengendalikan Korea Utara, yang merupakan sekutunya.
"China telah mengambil sejumlah besar uang dan kekayaan dari AS dalam perdagangan satu sisi, tapi tidak membantu soal Korea Utara. Bagus!" tulis Trump.
Dikutip dari BBC, Selasa (3/1/2017) dalam pidato Tahun Baru yang dirilis pada akhir pekan, Kim Jong-un mengatakan bahwa Korea Utara akan segera melakukan uji coba rudal balistik antarbenua--yang bisa membawa hulu ledak nuklir.
"Riset dan pengembangan senjata berteknologi mutakhir, secara aktif mengembangkan dan memperkuat kemampuan pertahanan kita, termasuk tahap terakhir persiapan uji coba peluncuran roket Rudal Balistik yang berhasil secara terus-menerus," kata Kim Jong-un dalam pernyataannya yang disiarkan televisi saat tahun baru.
Korea Utara telah melakukan dua uji coba nuklir pada tahun lalu, termasuk satu uji coba terbesarnya. Hal tersebut meningkatkan kekhawatiran akan kemajuan nuklir Korut yang signifikan.
Meski Pyongyang menunjukkan kemajuan dalam pengembangan hulu ledak, namun menurut Bruce Bennett, analis pertahanan lembaga wadah pemikir Rand Corporation, teknologi rudal dan roket yang dimiliki Korut belum mampu mengirimkan nuklir.
Sementara itu resolusi PBB menyerukan diakhirinya uji coba rudal dan nuklir Korea Utara.