Liputan6.com, Palu - Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi mengungkapkan saat ini pihaknya mendeteksi adanya jaringan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Sulawesi Tengah.
"Dari hasil pengamatan, anggota intelijen kami menyebutkan bahawa kelompok radikal ISIS saat ini ada di Sulteng, khususnya Kota Palu," kata Rudy, Senin, 2 Januari 2017.
Ia menyebutkan kemungkinan yang masuk dalam jaringan ISIS adalah beberapa warga Kota Palu serta para anggota teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), kelompok radikal besutan Abu Wardah alias Santoso.
"Hanya saja belum ada bukti kuat bahwa mereka (warga Kota Palu) benar-benar masuk dalam jaringan ISIS, tapi kami akan selidiki," ucap dia.
Untuk saat ini, ujar Rudy, polisi hanya berfokus menangkap para anggota MIT yang tersisa agar masyarakat Kabupaten Poso dapat tenang dan nyaman. Markas mereka diketahui berada di Kabupaten Poso.
Baca Juga
Advertisement
"Sebaliknya, kami juga akan membuat rasa ketidaknyamanan bagi para anggota MIT yang tersisa di Poso," kata Rudy.
Sementara itu, ujar Rudy, berdasarkan hasil Operasi Tinombala Polda Sulteng selama 2016, anggota MIT yang berhasil ditangkap hidup-hidup berjumlah 12 orang dan yang meninggal dunia akibat kontak senjata 20 orang. Selain itu, anggota MIT yang ditemukan hanyut di sungai berjumlah dua orang.
Di sisi lain, jumlah anggota yang tergabung dalam Operasi Tinombala 2016, baik TNI maupun Polri, yang meninggal dunia 21 orang. "Penyebabnya, insiden kecelakaan truk dan meninggal dunia karena kecelakaan helikopter saat bertugas. Ada juga yang meninggal dunia saat kontak senjata dengan kelompok MIT serta meninggal dunia karena jatuh sakit," ujar Rudy.
"Mudah-mudahan apa yang telah dilakukan Polda Sulteng dapat menjawab berbagai tuntutan masyarakat. Sedangkan, kekurangan-kekurangan akan dijadikan bahan evaluasi yang selanjutnya akan dikaji untuk perbaikan-perbaikan pada 2017," Rudy menambahkan.