Liputan6.com, Jakarta Harga cabai rawit merah di pasaran saat ini melonjak drastis. Bahkan untuk 1 kilogram (kg) cabai sendiri dibanderol seharga Rp 100 ribu per kg.
Menjawab masalah itu, Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman menegaskan melambungnya harga cabai itu hanya bersifat sementara. Amran mengaku itu hanya faktor cuaca.
Advertisement
"Musim hujan kali ini sebenarnya produksi cukup, cuma tidak boleh panen kalau musim hujan, busuk nanti," kata Amran di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/1/2017).
Amran minta masyarakat untuk tidak khawatir akan harga cabai rawit merah tersebut. Dirinya mengaku akan menstabilkan kembali harga itu secepat mungkin. "Tapi produksi aman,kan tidak ada impor, cabai, bawang dan beras," tegas Amran.
Seperti diketahui, harga cabai, khususnya rawit merah di pasar tradisional, masih bertahan di posisi tinggi di pasar tradisional. Seperti di di PD Pasar Jaya Pasar Mampang, Jakarta Selatan. Harga cabai rawit merah dibanderol Rp 100 ribu per kilogram (kg).
Rahma (37), salah satu pedagang sayuran di pasar tersebut, menyatakan harga cabai rawit merah yang mencapai Rp 100 ribu per kg sudah terjadi sejak seminggu sebelum tahun baru. Lonjakan ini diperkirakan lantaran minimnya pasokan dari Pasar Induk Kramat Jati.
"Pasokannya tetap ada, tapi harganya mahal dari sana (Kramat Jati). Saya ambil dari sana harganya sudah Rp 85 ribu-Rp 90 ribu," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta.
Menurut dia, tingginya harga cabai ini membuat para pedagang mendapatkan keluhan dari masyarakat, terutama dari para pemilik usaha seperti warung makan dan warteg. Akibatnya, pemilik warung makan mengurangi porsi belanjanya untuk mengurangi pengeluaran. (Yas)