Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR RI Setya Novanto menyampaikan duka cita yang mendalam atas peristiwa kebakaran kapal motor (KM) Zahro Expres. Dalam insiden itu, 23 penumpang meninggal dunia, belasan lainnya menderita luka-luka, dan 17 orang penumpang hilang.
"Semoga seluruh korban yang tewas diberikan tempat yang layak di Sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan iman dan kesabaran serta ketabahan dalam menghadapi musibah ini," ucap Setya dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Rabu (4/1/2017).
Advertisement
Ia juga berdoa agar para korban luka diberi kesembuhan secepatnya. Kepada keluarga yang sanak saudaranya belum ditemukan, ia berharap tetap bersabar dalam menghadapi musibah ini.
"Tentu saja, ini adalah ujian bagi kita semua. Meski demikian, di balik semuanya, seluruh pihak seharusnya menyerahkan seluruh penanganan kepada pihak-pihak yang berwenang, baik dari Pihak Kepolisian, Pihak KNKT, maupun Pihak Basarnas," tutur Setnov.
Ketua Umum Partai Golkar ini juga mengatakan, segala informasi yang beredar harus menanti investigasi objektif, tidak mengedepankan prasangka dan praduga-praduga yang kontraproduktif.
"Saya yakin, sebagaimana keyakinan pemerintah DKI dan Kementerian Perhubungan melalui Dinas Perhubungan bahwa KM Zahro Expres memang layak beroperasi. Bahwa benar terjadi insiden yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka serta korban hilang yang belum ditemukan hingga saat ini, tapi itu semua tentu memerlukan penelitian dan penyelidikan lebih lanjut," papar dia.
Terakhir, Setnov mengajak semua pihak untuk fokus pada penyembuhan korban insiden KM Zahro, juga agar insiden memilukan ini agar tidak terjadi lagi.
"Sebagai Pimpinan DPR, saya tentunya akan memberikan masukan ke Komisi V yang saya yakin akan segera membahas masalah ini bersama pemerintah untuk mencari solusi permasalahan dunia transportasi laut kita pada umumnya, khususnya pada insiden kebakaran KM Zahro Express," Setya menutup.
Kapal Motor Zahro Expres terbakar Minggu pagi 1 Januari 2017 di perairan Kepulauan Seribu. Saat itu kapal mengangkut 150 orang dari Pelabuhan Muara Angke menuju Pulau Tidung. Namun, setelah berlayar 1 mil, kapal terbakar. Bangkai kapal kini telah dievakuasi ke Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara.