Liputan6.com, Jakarta Nama Bobby Moore begitu sakral dalam sejarah Timnas Inggris. Itu karena ia adalah sosok yang mampu mempersembahkan satu-satunya prestasi buat Timnas Inggris. Prestasi tersebut adalah gelar Piala Dunia 1966.
Kebetulan, saat itu Moore menyandang status sebagai kapten Timnas Inggris. Banyak yang menilainya sebagai salah satu bek terbaik sepanjang masa. Bahkan, legenda sepak bola Brasil, Pele, juga menyebutnya sebagai bek terhebat yang pernah ia hadapi.
Baca Juga
Advertisement
Sejak 1962 hingga pensiun pada 1973, pemain yang sempat menjadi kapten West Ham United selama 10 tahun itu mengoleksi 108 caps bersama The Three Lions. Di Piala Dunia 1966, ia membantu Timnas Inggris hanya kebobolan tiga gol dari tujuh laga.
Sayang, menurut mantan istrinya, Tina Moore, suaminya tak mendapatkan perlakuan yang baik dari Federasi Sepak Bola Inggris (FA). Itu karena ia sama sekali tak pernah mendapat tawaran untuk menangani Timnas Inggris
"Ia sangat tertekan. Ia sangat bangga dan merasa dibuang, membingungkan. Sangat keterlaluan bagaimana FA memperlakukan dirinya. Sangat baik ada patung-patungnya saat ini, tapi itu seharusnya terjadi selama masa hidupnya," kata Tina seperti dikutip The Sun.
"Ini menyedihkan bagi saya bahwa hal ini telah terjadi, sementara saya tak mengetahui rahasia apa yang terjadi saat itu. Bagi saya, seharusnya federasi bisa berbuat lebih banyak untuknya," ia menambahkan.
Usai pensiun, pria yang meninggal dunia di usia 51 tahun pada 1993 tersebut memiliki karier kepelatihan yang tak begitu cemerlang. Ia hanya sempat menangani tim seperti Oxford City, Eastern AA, dan Southend United.