Liputan6.com, Jakarta Melahirkan normal memang sangat dianjurkan. Namun dalam beberapa kondisi, wanita harus melahirkan secara caesar demi keselamatan dia dan bayinya.
Peneliti Austria memperkirakan, kelahiran melalui operasi caesar terus meningkat tiap tahun. Pada umumnya, wanita dengan panggul sempit dan kemungkinan bayi meninggal di dalam kandungan paling banyak melakukan caesar.
Advertisement
"Sejumlah kondisi membuat wanita harus melakukan operasi caesar. Ini pilihan," kata Dr Philipp Mitteroecker, penulis utama studi di University of Vienna.
Meski prosedur ini sangat membantu, namun masih ada kepercayaan umum yang menyebut kalau operasi caesar berbahaya karena sakit luar biasa, bahkan ketika bersin atau batuk. Belum lagi bekas luka yang berisiko menimbulkan keloid. Memang sebagian besar risiko ini bisa terjadi, namun bisa diminimalisir.
Berikut ini dokter spesialis kandungan, Dr Karen Morton, mengungkap beberapa mitos operasi caesar yang masih ada hingga kini, seperti dimuat Telegraph, Rabu (4/1/2017):
1. Tidak merasakan sesuatu
Saat setuju melakukan bedah caesar, biasanya dokter akan memberikan anestesi yang membuat Anda tidak menyadari tekanan bayi keluar. Tapi Anda keliru bila menganggap bedah caesar tidak akan membuat Anda merasakan apapun. Akan ada sensasi aneh mungkin ketika dokter mengambil bayi atau saat posisi bayi turun dan dokter harus melepas plasenta. Meski begitu, Anda tidak akan merasa sakit.
2. Tidak merasakan koneksi yang sama seperti kelahiran normal
Ini keliru. Banyak kontroversi mengenai hal ini. Ada beberapa bukti yang menunjukkan, ikatan antara ibu dan bayi baru lahir berbeda antara kelahiran normal dan caesar.Hal ini sebagian karena ada kurangnya kontak kulit ke kulit segera. Sedangkan wanita yang melakukan caesar cenderung tidak mampu bergerak atau menanggapi kebutuhan bayi selama 48 jam pertama.Ada juga bukti yang menunjukkan sang ibu juga tidak mudah untuk menyusui, sehingga setiap calon ibu harus mempertimbangkan faktor-faktor ini. Tapi yakinlah, ini benar-benar tergantung pada kondisi Anda.
3. Anda tidak bisa melahirkan normal bila sebelumnya caesar
Ini keliru. Ketika bayi memang sulit keluar atau mengalami previa plasenta misalnya, maka tidak ada alasan Anda melahirkan secara normal. Anda tidak bisa memaksakan kehendak melahirkan normal bila kondisi bayi tidak memungkinkan. Tentu, dokter kebidanan memiliki pertimbangan khusus apakah Anda harus melahirkan normal atau caesar.
4. Apakah ada batasan operasi caesar?
Tidak ada, tetapi ada peningkatan risiko setiap kali Anda melakukannya. Empat mungkin batas yang wajar, tapi tidak ada batasan mutlak.Setiap kali Anda memiliki operasi caesar, kemungkinan Anda berisiko mengalami pengangkatan rahim atau histerektomi. Kemungkinan lain adalah kandung kemih dapat terluka.
5.Tidak ada risiko, selain operasi
Ada risiko anestesi. Kebanyakan orang akan memiliki anestesi lokal, atau epidural, tetapi beberapa orang akan membutuhkan anestesi umum. Ada juga peningkatan risiko perdarahan, infeksi luka dan trombosis vena dalam, karena Anda lebih mungkin bergerak. Tapi secara keseluruhan, risikonya kecil.
6. Bekas luka kecil
Untuk operasi caesar, setidaknya dokter harus membuat luka sekitar 10-12 cm. Tapi tak perlu khawatir, biasanya luka ini akan berakhir dengan garis halus.
7. Tidak ada pendarahan
Perdarahan akan sama. Baik itu kelahiran alami atau caesar, perdarahan biasanya akan terjadi selama seminggu, kemudian darah menjadi merah muda dan coklat.
8. Masa pemulihan lama
Sekali lagi, itu tergantung keadaan, apakah Anda kelelahan, ketika hal itu dilakukan dan apakah itu direncanakan. Beberapa orang pulih dengan sangat cepat. Yang lain, pulih dengan lama, itu adalah proses yang sangat individual.
9. Anda dapat menjadwalkan caesar
Pedoman NICE mengatakan ini adalah pilihan yang sah dan beberapa wanita memilih untuk merencanakan waktu caesar mereka.Yang jelas, operasi caesar harus dilakukan dengan persetujuan dokter. Bagaimanapun, operasi caesar adalah operasi besar yang harus Anda mempertimbangkan.