Laut Tak Bersahabat hingga Lahar Dingin Ancam Maluku Utara

BNPB Maluku Utara meminta warga lebih waspada terhadap cuaca buruk yang belakangan ini melanda wilayah setempat.

oleh Hairil Hiar diperbarui 04 Jan 2017, 14:00 WIB
Cuaca buruk mengancam pelayaran di perairan Maluku Utara. (Liputan6.co/Hairil Hiar)

Liputan6.com, Ternate - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara Ridwan Saban meminta warga lebih waspada terhadap cuaca buruk yang belakangan ini melanda wilayah setempat.

Dia mengatakan, imbauan terhadap cuaca buruk tersebut berdasarkan rilis yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah setempat. Menurut BMKG, gelombang laut saat ini mencapai tiga hingga empat meter. Begitu pula dengan kondisi hujan lebat yang terus mengguyur wilayah kabupaten/kota setempat.

"Kami minta warga masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan. Terutama para pengguna dan penyedia jasa angkutan laut (speedboat, kapal cepat dan nelayan)," ucap Ridwan Saban saat dihubungi Liputan6.com melalui sambungan telepon dari Ternate, Selasa sore, 3 Januari 2017.

Sejauh ini, BPBD Maluku Utara terus memantau dan berkoordinasi dengan BMKG terkait cuaca ekstrem yang masih melanda provinsi setempat sejak 1 Januari 2017.

"Karena itu kami minta agar penyedia jasa angkutan laut dan utamanya nelayan agar melengkapi seluruh alat keselamatan dan memperhatikan betul kondisi mesin dan bodi kapal. Apabila tidak sesuai, maka jangan berani melakukan pelayaran," ujar dia.

Ancaman Lahar Dingin

Sejak 1 Januari 2017 hingga 3 Januari 2017, hujan terus mengguyur wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Maluku Utara. Kepala BPBD Maluku Utara Ridwan Saban mengimbau warga yang tinggal di dekat kalimati atau barangka dalam bahasa lokal Maluku Utara, diminta agar meningkatkan kewaspadaan.

"Mengingat hujan lebat sampai sekarang masih terus terjadi. Kepada seluruh warga masyarakat yang tinggal di dekat barangka agar mewaspadai banjir lahar dari gunung, seperti Kota Ternate, Halmahera Selatan, Pulau Morotai dan Halmahera Utara," kata dia.

"Saya imbau masyarakat agar tetap waspada karena cuaca ini (ekstrem) masih akan terjadi sebagaimana yang disampaikan BMKG Maluku Utara," dia menambahkan.

Pantauan Liputan6.com di perairan Kota Ternate, Maluku Utara, gelombang tinggi di laut setempat sekitar tiga sampai empat meter masih terus terjadi. Kondisi ini mengakibatkan ratusan speedboat tidak melakukan pelayaran sebagaimana rute dari dan ke tempat tujuan.

Pelayaran Ternate-Jailolo Ditutup

Khususnya aktivitas pelayaran dari Ternate menuju Jailolo, ibu kota Kabupaten Halmahera Barat, dan arah sebaliknya, untuk sementara ditutup otoritas Pelabuhan Dufa-Dufa.

Cuaca buruk mengancam pelayaran di perairan Maluku Utara. (Liputan6.co/Hairil Hiar)

Komandan Pos Kesyahabandaran Pelabuhan Dufa-Dufa, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Haris Umaternate, saat disambangi Liputan6.com, membenarkan pihaknya menutup sementara aktivitas pelayaran setempat hingga kondisi cuaca bersahabat.

Dia mengungkapkan, hal itu dilakukan karena sebelumnya di wilayah perairan Jailolo terus menelan korban yang menggunakan jasa angkutan laut di penyeberangan pelabuhan setempat.

"Sesuai rilis BMKG Ternate bahwa ketinggian ombak di perairan Halmahera Barat dan Kota Ternate, tiga sampai empat meter, sehingga demi keselamatan penumpang, aktivitas speedboat dan kapal di pelabuhan Dufa-Dufa ditutup sementara," ​Komandan Pos Kesyahabandaran Pelabuhan Dufa-Dufa, Kecamatan Ternate Utara itu memungkasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya