Bisnis Arang Shisha Meningkat

Sejumlah pembuat arang di kawasan Kulonprogo Yogyakarta biasa memenuhi pesanan arang untuk keperluan shisha dari Turki. Arang untuk shisha dijual dengan harga Rp 2.500 setiap kilogram.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Apr 2010, 08:37 WIB
Liputan6.com, Kulonprogo: Bisnis membuat arang untuk keperluan shisa sangat berkembang di Dusun Donomerto, Desa Donomulyo, Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Shisha adalah merokok tembakau melalui air ala Timur Tengah.
 
Supriyanto, salah satu pembuat arang, menuturkan, Selasa (6/4), sebetulnya permintaan terhadap arang khusus untuk shisha dari Turki sangat banyak, yakni sekitar 40 ton setiap bulan. Namun, Supriyanto bersama sejumlah perajin arang di beberapa desa setempat hanya mampu memasok sekitar seperseratusnya atau empat kwintal setiap bulan.
 
Mereka cukup kesulitan menyediakan arang untuk shisha karena harus memenuhi standar khusus. Standar tersebut di antaranya panjang arang antara 10 sampai 30 sentimeter dengan diameter antara satu sampai 3 sentimeter.

Supriyanto sudah empat tahun melayani pesanan arang khusus shisha untuk kebutuhan Turki. Arang untuk shisha dijual dengan harga Rp 2.500 setiap kilogram. Harga ini lebih tinggi daripada arang biasa yang dijual Rp 2.000 setiap kilogram.

Bahan dasar arang shisha adalah kayu pohon asem. Ranting-ranting yang sudah dipotong dimasukkan ke dalam tungku besar. Kemudian dibiarkan selama selama enam jam. Selanjutnya dipilah-pilah untuk dicari yang sesuai untuk bahan bakar shisha.(IAN)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya