Pemprov DKI Tanggung Biaya Korban Luka KM Zahro Expres Terbakar

Korban luka KM Zahro Expres dirawat di sejumlah rumah sakit, di antaranya RSPAD, RSCM, RS Atma Jaya, Tarakan, Budhi Asih, dan RS Pluit.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Jan 2017, 08:33 WIB
Kapal Zahro Express yang terbakar di perairan Kepulauan Seribu, tiba di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Minggu (1/1). Dilaporkan sebanyak 23 orang meninggal dunia, 17 luka-luka, 17 orang hilang dan 194 orang selamat. (REUTERS/Darren Whiteside)

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 48 orang luka korban KM Zahro Expres terbakar masih dirawat di sejumlah rumah sakit. Di antaranya di RSPAD Gatot Subroto, RSCM, Rumah Sakit Atma Jaya, Tarakan, Budhi Asih, dan RS Pluit.

"Mereka (korban KM Zahro Expres) dijamin bebas biaya perawatan karena ini bencana. Seperti korban aksi teror yang di Thamrin, Pemprov DKI yang menanggung biaya perawatan," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto, yang dikutip dari beritajakarta.com, Rabu (4/1/2017).

Sementara Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Khafifah Any menegaskan, pihaknya masih berupaya memberikan pelayanan kepada para korban. Rencananya koordinasi lintas sektor terkait biaya perawatan pasien akan digelar.

"Belum diputusin, akan dikoordinasikan dengan rumah sakit, BPJS, dan Jasa Raharja. Mana yang bisa ke-cover," ujar Khafifah.

Dikatakan Khafifah, sejumlah pasien yang mengalami luka-luka sudah pulang ke rumah masing-masing dan dibebaskan biaya perawatan.

"Setiap saat kita update untuk pelayanannya. Rumah sakit kan sudah pegang data korban KM Zahro Expres. Soalnya banyak dari luar Jakarta juga," ujar Khafifah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya