Banjir dan Angin Kencang Bikin Warga Pamekasan Kelimpungan

Akibat banjir, 20 warga Pamekasan harus dievakuasi, sedangkan angin kencang membuat rumah dinas polisi rusak.

oleh Mohamad Fahrul diperbarui 04 Jan 2017, 08:29 WIB
Ilustrasi hujan angin (Istimewa)

Liputan6.com, Pamekasan - Tingginya intensitas curah hujan yang melanda wilayah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, membuat plengsengan -tanggul- sungai di Kelurahan Gladak, Kecamatan Kota setempat jebol pada Selasa sore, 3 Januari 2017. Akibatnya, air meluap hingga merendam pemukiman warga dengan ketinggian mencapai sekitar 2 meter.

Salah seorang warga yang rumahnya tergenang banjir, Lukman Efendi mengaku, dengan datangnya banjir secara cepat membuat warga  yang ada di daerah tersebut kelimpungan. Mereka kebanyakan tidak sempat mengevakuasi barang isi rumahnya dari genangan air dan terburu-buru lari ke dataran yang lebih tinggi untuk menyelamatkan diri.

"Terjadinya banjir ini akibat tanggul pinggir kali yang dekat pemukiman warga jebol. Jadi, air meluap dan merendam rumah warga dengan cepat. Makanya, warga banyak warga yang belum sempat mengevakuasi barang-barang isi rumahnya," kata Lukman, kemarin malam.

Menurut dia, luapan air sungai mulai merendam pemukiman warga sekitar pukul 18.00 WIB. Tidak disangka, tanggul penahan air tiba-tiba jebol dan air masuk lebih cepat dan membuat pemukiman penduduk serta akses jalan tergenang banjir.  

"Banjir ini merupakan kiriman dari wilayah utara yang masuk ke sungai dekat pemukiman warga. Itu pun terparah dari beberapa tahun sebelumnya, sehingga kebanyakan warga mengungsi ke rumah saudaranya yang tidak tergenang banjir. Karena khawatir jika tetap bertahan air luapan sungai tersebut semakin tinggi," kata Lukman.

Petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Polres, dan TNI dari Kodim 0826 Pamekasan, Jawa Timur kemudian mengevakuasi 20 warga terjebak banjir di Kelurahan Gladak Anyar.

"Ke-20 orang warga yang terjebak banjir itu semuanya warga Kelurahan Gladak Anyar yang lokasinya memang terparah pada banjir kali ini," kata Koordinator Lapangan (Korlap) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Budi Cahyono dilansir Antara.

Ia menjelaskan, warga yang terjebak banjir dan tidak bisa keluar rumah itu umumnya kaum perempuan yang sudah berusia lanjut. Menurut Budi Cahyono, Kelurahan Gladak Anyar merupakan satu dari enam kelurahan terdampak banjir, dengan kondisi terparah dibanding lima kelurahan lainnya.

"Saat ini, mereka sudah kami tampung di tempat penampungan yang aman dari banjir," kata Budi menjelaskan.

Bupati Pamekasan Achmad Syafii pada Rabu (4/1/2017) dini hari meninjau secara langsung lokasi banjir di Kelurahan Patemon, Pamekasan. Bupati juga berdialog dengan petugas penanggulangan banjir dari BPBD, Polres, TNI dan Satpol-PP Pemkab Pamekasan bersiaga di sepanjang aliran sungai di Jalan Trunojoyo, Pamekasan.

Bupati meminta agar semua korban banjir mendapatkan bantuan tanggap darurat berupa nasi bungkus yang telah dibagikan petugas penanggulangan bencana, karena banyak warga yang tidak bisa memasak karena rumah mareka terendam.

"Tolong jangan sampai ada yang kelewat tidak menerima bantuan. Kasihan masyarakat," kata bupati.

Bupati juga mengapresiasi kepedulian sekelompok masyarakat yang ikut peduli membantu para korban banjir, baik berupa makanan, maupun tenaga.

Banjir yang terjadi di Pamekasan kali ini bukan hanya di Kecamatan Kota Pamekasan, akan tetapi juga di Kecamatan Pademawu dan Kecamatan Pegantenan.


Angin Kencang Libas Rumah Dinas Polisi

Suasana evakuasi warga korban banjir di Pamekasan. (Liputan6.com/Mohamad Fahrul)

Di lokasi berbeda, sebanyak tujuh unit rumah dinas Polres Pamekasan, Jawa Timur, rusak akibat diterjang angin kencang yang melanda wilayah itu, Selasa sore.

"Rumah dinas yang rusak itu milik perwira Polres Pamekasan," kata Kapolres AKBP Nuwo Hadi Nugroho saat memantau kondisi banjir di Pamekasan, Rabu dini hari.

Ia menjelaskan, angin kencang menghantam bagian atap dan asbes rumah dinas. Angin kencang tiba-tiba datang setelah hujan mengguyur Pamekasan.

Selain merusak tujuh rumah dinas polisi, angin kencang yang disertai hujan deras itu juga menumbangkan pepohonan di sekitar asrama Polres Pamekasan. Menurut Kapolres, ada empat pohon yang tumbang dan waktunya bersamaan dengan peristiwa angin kencang yang menghantam rumah dinas polisi itu.

"Kalau pohon yang tumbang itu, langsung kami evakuasi, sesaat setelah kejadian dengan menggunakan gergaji mesin," tutur kapolres.

Belum diketahui jumlah kerugian material akibat musibah itu. "Yang terpenting tidak ada korban jiwa," kata kapolres.

Selain merusak tujuh rumah dinas Polres Pamekasan, hujan deras disertai angin kencang yang melanda Pamekasan, kemarin sore, juga merobohkan tembok stadion R Soenarto Hadiwidjojo yang terletak di belakang asrama Polres Pamekasan.

Seorang pemain sepak bola yang terluka akibat terkena reruntuhan batu bata dan mengalami ruka ringan. Selain merobohkan tembok bangunan, atap tribun penonton di stadion itu juga rusak akibat dihempas angin kencang.

Stadion R Soenarto Hadiwidjojo ini merupakan stadion yang biasa digunakan untuk pelaksanaan festival karapan sapi memperebutkan Piala Bergilir Presiden RI.

Stadion ini milik Yayasan Dharma Siswa, yakni yayasan sosial yang bergerak dalam bidang pendidikan berupa bantuan beasiswa kepada siswa berprestasi asal Madura yang kuliah di luar Madura.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya