Fiji Diguncang Gempa 6,9 SR dan Berpotensi Tsunami

Tremor akibat gempa bumi FIji dilaporkan berlangsung 10 hingga 15 detik.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 04 Jan 2017, 09:09 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Fiji - Gempa bumi berkekuatan 6,9 skala Richter (SR) melanda 176 mil selatan Fiji pada Rabu pagi waktu setempat.

"Lindu mengguncang 6,2 mil di bawah permukaan bumi di Pasifik Selatan, memicu peringatan tsunami," demikian dilaporkan Survei Geologi AS yang dikutip dari IB Times, Rabu (4/1/2016).

Badan tersebut juga menyebut, telah terjadi gempa susulan 5,7 SR setelah lindu awal sekitar pukul 10.52 waktu setempat.

Tsunami Warning Center mengatakan, guncangan gempa berpotensi memicu gelombang tsunami sejauh 186 mil dari pusat gempa. Kendati demikian, peringatan itu dibatalkan dalam kurun waktu satu jam.

"Instansi pemerintah yang bertanggung jawab terhadap wilayah pesisir yang terancam terkena hempasan gelombang tsunami harus bertindak. Mereka harus menginformasikan dan menginstruksikan setiap populasi di bagian pesisir yang berisiko terkena tsunami, sesuai dengan prosedur evaluasi mereka sendiri dan tingkat ancamannya," demikian peringatan dari Tsunami Warning Center.

Meskipun potensi tsunami akhirnya dibatalkan, organisasi itu mengatakan fluktuasi permukaan laut masih mungkin terjadi.

Gempa Banyak Tak Dirasakan

Kekuatan gempa yang mengguncang Fiji cukup besar yakni 6,9 SR. Kendati demikian getaran tersebut tak banyak dirasakan masyarakat di sana.

"Aku di Nadi dan benar-benar tidak merasakan apa-apa. Aku juga di pesisir -- Wailoaloa Beach -- tapi tidak ada sirene atau tanda-tanda darurat di sini," kata seorang wartawan Guardian, Juliette Sivertsen.

"Seorang teman dari Selandia Baru mengingatkan saya bahwa ada gempa. Orang di sini biasa saja," imbuh Sivertsen.

Tapi di Suva, perusahaan memerintahkan bangunan ditutup. Lalu karyawannya diminta menuju ke tempat yang lebih tinggi.

"Apa yang saya lihat hanya aliran sungai dan orang-orang yang berjalan ke bukit," ungkap Corrine Ambler yang tengah bersama Federasi Internasional Palang Merah kepada Wellington Dominion Post.

"Hanya ada kemacetan lalu lintas, puluhan mobil mencoba untuk keluar dari kota," tambah Ambler.

Sejauh ini tak ada tanda-tanda kerusakan di daerah tersebut.

Fiji Times melaporkan, orang-orang di Pasar Sigatoka mengaku khawatir dengan tremor yang berlangsung 10 hingga 15 detik.

"Kami khawatir dan ingin pulang, tapi kami menunggu kabar dari kepala pasar atau pihak berwenang," kata penjual bernama Deo Narayan kepada Fiji Times.

Gempa bumi adalah hal biasa di daerah itu, meskipun lindu yang terjadi pada hari Rabu itu tak seperti biasanya.

"Ada beberapa tingkatan gempa bumi yang terjadi di dalam dan sekitar Fiji, cukup konstan atau cukup sering. Tetapi level lindu ini tidak biasa dan berada dekat dengan pulau utama dan memicu peringatan tsunami yang tak biasanya," ujar pekerja bantuan Palang Merah Australia, Susan Slattery kepada Broadcasting Network Australia.

Seismolog Senior Spiro Spiliopoulos dari Geoscience Australia mengatakan, gempa terjadi di dekat batas lempeng tektonik antara lempeng Australia dan Pasifik. Dia juga mengungkap bahwa gempa utama dirasakan hingga ke Vanuatu, Kaledonia Baru, Tonga dan bagian dari Samoa Amerika.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya