Ombak Capai 7 Meter, Nelayan Cianjur Beralih Jadi Tukang Ojek

Kalaupun ada yang nekat, nelayan Cianjur harus mencari ikan hingga ke perairan Pacitan.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 04 Jan 2017, 15:05 WIB
Kalaupun ada yang nekat, nelayan Cianjur harus mencari ikan hingga ke perairan Pacitan. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Cianjur - Tingginya gelombang laut dan angin kencang di Pantai Selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, membuat ratusan nelayan di daerah ini tidak berani melaut. Ketinggian ombak yang mencapai tujuh meter itu terjadi sejak sebulan terakhir di Pantai Jayanti, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur.

"Mayoritas nelayan yang ada di sini memakai perahu kecil. Saat gelombang tinggi kami tidak berani melaut," ujar Ehon (39), nelayan asal Desa Cidamar, Kecamatan Cidaun, Cianjur, Selasa, 3 Januari 2017.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, ia terpaksa banting setir menjadi tukang ojek di sekitar Dermaga Jayanti. Sementara nelayan lainnya ada yang memilih menjadi buruh tani dan berdagang.

"Kalau enggak begini, enggak akan punya uang," ucap Ehon.

Apendi (54), nelayan lainnya, mengatakan sebagian besar nelayan saat ini fokus mengamankan perahu serta memperbaiki jaring mereka. Namun, ada pula yang tetap nekat melaut hingga ke perairan Pacitan, Jawa Timur, meski harus melawan gelombang pasang.

"Lagipula, sudah beberapa bulan terakhir ikan di perairan ini menyusut hingga 80 persen. Makanya banyak yang nyeberang ke sana (Perairan Pacitan). Tapi, risikonya cukup besar," ujar dia.

Selama tidak melaut, Apendi dan beberapa nelayan lainnya terkadang masih mencari ikan di sekitar dermaga. Ini dilakukan untuk menghidupi anak istrinya.

"Paling nyari ikan pake perahu ban di sekitar dermaga. Lumayanlah kalau dapat ikan bisa dijual dan sisanya dibawa ke rumah," kata Apendi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya