Liputan6.com, Seattle - Amazon kembali memperbanyak armada robot pekerjanya di awal tahun ini. Diketahui, raksasa e-Commerce tersebut telah memperkerjakan robot di gudangnya selama dua tahun terakhir.
Dengan begitu, Amazon akan memiliki 45.000 robot yang akan bekerja di 20 gudang fullfilment center yang tersebar di wilayah Amerika Serikat (AS).
Dilansir Business Insider dari The Seattle Times, Rabu (4/1/2017), jumlah robot pekerja milik perusahaan yang berbasis di Seattle itu meningkat sebanyak 50 persen.
Baca Juga
Advertisement
Meski meningkat, jumlah pekerja manusia diklaim masih lebih banyak ketimbang robot saat itu, di mana Amazon memiliki 230 ribu karyawan dan 30.000 robot pekerja.
Robot pekerja Amazon sendiri dibesut oleh Kiva Systems, perusahaan robotik yang mereka akuisisi pada 2012 dengan nilai US$ 775 juta (setara dengan Rp 10,4 triliun).
Robot tersebut bertugas untuk melakukan proses picking dan packing dengan cara yang lebih efisien. Robot ini memiliki tinggi 16 inci dan bobot sebesar 145 kilogram, ia juga dapat berlari dalam kecepatan 5 meter per jam dan dapat membawa beban hingga 317 kilogram.
Phil Hardin, Direktur Investor Relations Amazon, mengatakan pihaknya merasa puas dengan langkah strategis di mana Amazon mengakuisisi Kiva. Menurutnya, akuisisi tersebut memberikan dampak positif pada elemen struktur finansial Amazon.
"Ini adalah inovasi terbesar bagi kami, dan kami pikir adanya robot-robot tersebut membuat semua pekerjaan yang sulit dilakukan manusia menjadi lebih mudah dan produktif," kata Hardin.
Selain lebih efisien, penggunaan robot juga akan lebih menghemat biaya karena hanya sedikit karyawan yang ditempatkan di pergudangan. Ini juga berarti otomatis akan mengurangi risiko cedera pekerja manusia.
(Jek/Ysl)