Banjir Malaysia, 23 Ribu Orang Terpaksa Jadi Pengungsi

Hujan deras dalam lima hari terakhir juga telah menyebabkan 101 sekolah ditutup.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 04 Jan 2017, 17:01 WIB
Warga menerobos banjir yang menggenangi jalanan di depan Kantor imigrasi dan bea cukai di Rantau Panjang, Selasa (3/1). Akibat hujan lebat yang turun terus menerus selama empat hari di Malaysia, 5000 warga terpaksa dievakuasi. (AFP PHOTO/STR/Malaysia OUT)

Liputan6.com, Kelantan - Banjir melanda dua negara bagian timur laut Malaysia. Hampir 23.000 orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka.

"Pusat bantuan tambahan telah dibuka," kata para pejabat penyelamatan seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (4/1/2017).

Banjir musiman melanda negara-negara pantai timur Malaysia setiap tahun, dan memicu evakuasi massal.

"Memaksa pemerintah untuk mengevakuasi 10.038 warga dari Kelantan dan 12.910 orang dari negara bagian tetangganya, Terengganu," urai pihak berwenang.

Hujan deras dalam lima hari terakhir juga telah menyebabkan 101 sekolah ditutup. Banyak jalan yang tak bisa dilewati dan layanan kereta api ke beberapa tujuan di Kelantan pun ditangguhkan.

Kendati demikian, sejauh ini tak ada kematian akibat banjir di dua negara bagian.

Che Adam Abdul Rahman, kepala departemen pasukan sipil di Terengganu mengatakan jumlah pengungsi meningkat tajam ke 12.910 dari 4.352 pada hari sebelumnya.

"Mereka ditampung di 139 pusat bantuan yang menyediakan makanan, minuman dan bantuan medis," jelas Rahman.

"Saat ini hujan deras masih mengguyur. Sekitar 30 jalan desa ditutup dan ketinggian air di beberapa tempat mencapai sekitar satu meter. Kami menggunakan kapal untuk mengevakuasi penduduk desa," imbuh Rahman.

Di Kelantan yang pernah dilanda banjir besar dan kerusakan rumah serta infrastruktur pada Desember 2014, sebanyak 10.038 orang telah mengungsi saat ini.

"Jumlah tersebut naik dari 4.906 pada Selasa 3 Januari," tutur Zainuddin Hussin selaku kepala departemen pasukan sipil negara.

Zainuddin membeberakan, 74 pusat bantuan dibuka di Kelantan. Tapi curah hujan di wilayah tersebut masih tinggi dan banyak sungai tak mampu lagi menampung debit air.

Banjir terburuk pernah melanda Malaysia dalam beberapa dekade. Pada tahun 2014, sekitar 118.000 orang mengungsi.

Perdana Menteri Najib Razak dikritik setelah fotonya tengah bermain golf dengan Presiden AS Barack Obama beredar selama masa darurat di negaranya.

Menurut ajudannya, mendekati pemilihan umum Malaysia yang akan berlangsung tahun ini Najib akan mengunjungi Terengganu dan Kelantan pada Sabtu 7 Januari untuk mengawasi proses evakuasi.

Suara dari kedua negara bagian sangat penting bagi Partai UMNO yang mengusung Najib. 

"Banjir juga telah melanda 10 desa di negara bagian Sabah, Malaysia yang terletak di di Pulau Kalimantan akibat hujan deras," demikian dilaporkan kantor berita resmi Negeri Jiran, Bernama.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya