Kronologi Ambruknya Tangga Darurat Proyek Apartemen di Bekasi

Polisi belum memastikan penyebab tangga darurat itu ambruk karena harus melakukan pendalaman.

oleh Fernando Purba diperbarui 04 Jan 2017, 17:28 WIB
Petugas berusaha mengevakuasi korban tangga darurat roboh (Liputan6.com/ Fernando Purba)

Liputan6.com, Bekasi - Material tangga darurat di proyek pembangunan apartemen Grand Kamala Lagoon ambruk dari lantai 32 (sebelumnya diinformasikan lantai 33) hingga basement pada Rabu dini hari tadi. Sebanyak 10 orang terluka dan satu orang pekerja terperangkap.

Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Bayu Pratama Gubunagi mengatakan, petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dari Pemkot Bekasi dan Dinas Kebakaran Jakarta Timur masih mengevakuasi satu korban reruntuhan atas nama Fajar Sidiq (21). Pekerja tersebut terjebak di basement akibat tertimpa dan tertutup reruntuhan material preecast atau tangga darurat di proyek Apartemen Grand Kamala Lagoon.

"Seperti diketahui pada Rabu (4/1/2016) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB telah terjadi kecelakaan kerja, di mana proses pemasangan tangga darurat yang ada di proyek pembangunan apartemen Grand Kamala Lagoon runtuh dari lantai 32 sampai ke lantai dasar atau basement," kata Bayu Pratama, Bekasi.

Bayu menjelaskan, sebelum evakuasi korban, pihaknya telah melakukan konsolidasi dan briefing di tempat kejadian perkara (TKP) dengan pihak pelaksana proyek dari PP Properti dan Sudin Pemadam Kebakaran untuk menyamakan persepsi dan langkah apa yang efektif untuk penyelamatan korban reruntuhan.

"Untuk sementara ini atas nama Fajar Sidiq (21) kondisi sampai saat ini belum bisa kita ketahui karena memang belum terlihat karena masih dalam proses evakuasi. Kalau untuk berapa jam nya berarti kurang lebih hampir 10 jam sudah tertimpa dan terjepit runtuhan," ucap Bayu.

Dia mengatakan, penyebab belum bisa disimpulkan karena harus melakukan pendalaman. "Saat ini kita fokus terhadap penyelamatan korban proses evakuasi," terang dia.

(Liputan6.com/ Fernando Purba)

Material Bangunan

Bayu mengungkapkan, yang membuat proses evakuasi ini cukup lama karena bahan materialnya terbuat dari baja dan coran beton sehingga pihaknya mengaku cukup sulit. Selain itu, faktor lainnya keruntuhan itu dari lantai 30 an.

"Ada satu korban lain atas nama Omen (22) hanya luka ringan dan sudah mendapatkan perawatan medis. Saat ini sudah bisa rawat jalan jadi tidak dirawat. Sementara ini, kegiatan yang ada fokus proses evakuasi jadi tidak ada kegiatan dulu terutama di tower Emerald," papar dia.

Bayu mengatakan, hasil penyidikan untuk mengetahui penyebab runtuhnya material preecast tangga darurat di proyek apartemen Grand Kamala Lagoon membutuhkan waktu kurang lebih dua sampai tiga pekan ke depan.

"Saat ini kami tidak bisa menyimpulkan dengan cepat karena kami harus melakukan pendalaman lebih lanjut," terang dia.

Kronologi

Bagian Safety Health & Environment Grand Kamala Lagoon, Priyo Loksono mengungkapkan, material yang ambruk sejatinya berasal dari lantai 32 proyek Tower Emerald Grand Kamala Lagoon berupa beton.

"Penyebab runtuhnya beton dari ketinggian lantai 32 akan kami selidiki, kronologisnya saat seorang pekerja mengelas besi di atas, ketika sling nya dicabut, terjadilah peristiwa tersebut. Kami memutuskan untuk menghentikan pengerjaan proyek untuk sementara waktu," kata Priyo.

Di tempat yang sama, Kasi Operasional Sudin Pemadam Kebakaran Dan Penyelamatan Jakarta Timur Gatot Sulaiman, pihaknya menerjunkan sekitar 20 orang untuk mengevakuasi korban yang terjebak reruntuhan di basement.

"Reruntuhan cukup banyak, karena beton yang jatuh dari lantai 32 hingga basement. Korban sendiri masih meminta terdengar minta tolong sekitar pukul 06.00 WIB pagi tadi, namun mungkin karena kelelahan, sekarang tidak ada respons lagi," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya