Liputan6.com, Jakarta - Kata Fitsa Hats menjadi viral di media sosial usai sidang lanjutan terdakwa dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok Selasa kemarin. Kata fitsa hats itu merujuk merek makanan cepat saji asal Amerika Serikat Pizza Hut.
Dalam akun twitternya, @Pizza_HutID, Pizza Hut Indonesia ditanyakan seorang pengguna twitter terkait plesetan kata Fitsa Hats. "Selamat siang min, apakah benar Pizza Hut sekarang ganti nama menjadi Fitsa Hats?" tulis Akun Twitter @Kevlin_Abner.
Advertisement
Tak lama cuitan itu dibalas. "Hi.Kak @Kevlin_Abner, untuk informasi tersebut tidak benar ya," tulis @Pizza_HutID.
Pizza Hut Indonesia juga meminta Kevin untuk mengirimkan email jika membutuhkan informasi lebih lanjut. "@Kevlin_Abner silahkan kirimkan Email ke info@pizzahut.co.id ya," tulis @Pizza_HutID.
Liputan6.com berusaha mengirimkan email via info@pizzahut.co.id terkait ramainya kata Fitsa Hats. Namun, belum mendapatkan respons.
Ramainya kata Fitsa Hats di viral media sosial setelah Ahok memberikan pernyataan usai sidang keempat kasus penistaan agama di Gedung Kementerian Pertanian, Selasa 3 Januari 2017.
Ketika itu, gubernur nonaktif DKI Jakarta tersebut menyebut sejumlah kejanggalan saksi yang dihadirkan jaksa. Salah satunya adalah saksi atas nama Novel Chaidir Hasan Bamukmin, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Daerah Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta.
Menurut Ahok, Novel merasa malu pernah bekerja di Pizza Hut yang dipimpin oleh yang tidak seiman, dan mengganti namanya menjadi Fitsa Hats dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Novel Chaidir Hasan Bamukmin, salah satu saksi di sidang Ahok, mengaku tak malu bekerja di perusahaan yang dipimpin orang non-Islam. Termasuk perusahaan Pizza Hut, tempat dia bekerja 24 tahun lalu.
"Ha-ha-ha... Enggak malu-lah. Kenapa ane (saya) harus malu. Ane kerja bener, kok, ane kerja baik-baik. Justru saya bangga," ujar Novel kepada Liputan6.com melalui sambungan telepon, Rabu (4/1/2017).