Jurus Mendag Jaga Harga Beras Tak Meroket di 2017

Menjaga kestabilan harga merupakan salah satu amanat Presiden Jokowi untuk sektor pedagangan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 04 Jan 2017, 21:36 WIB
Pekerja menurunkan beras bulog di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, (16/2). Kementerian Pertanian mencatat harga beras Desember 2014 hingga Januari 2016 memang mengalami kenaikan, namun berangsur turun pada pekan kedua Februari. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memiliki cara untuk menjaga harga beras di pasar tetap stabil pada 2017. Menjaga kestabilan harga merupakan salah satu amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk sektor pedagangan.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, instansinya tetap menjaga harga beras stabil pada 2017‎, dengan menyediakan stok selama 3 bulan di Pasar Induk Bersa Cipinang Jakarta. Hal tersebut untuk menjaga agar  kebutuhan beras di masyarakat tetap terpenuhi.

"Stok dijaga tidak kurang 3 bulan di Cipinang,‎" kata Enggar di Kantor Kemendag, Jakarta, Rabu (4/1/2017).

Menurut Enggar, Pasar Induk Beras Cipinang menjadi sasaran untuk mengendalikan harga beras karena 60 persen sampai 70 persen pasokan beras nasional berasal dari pasar tersebut.

Untuk menghindari terjadinya penimbunan beras, Kemendag telah memegang data pada setiap gudang beras yang dimiliki pedagang sehingga pasokannya akan disesuaikan dengan stok yang ada.

 "Kami juga menyarankan mereka (pedagang) silakan menyetok tapi tidak menimbun," ucap Enggar.

Enggar melanjutkan, kestabilan harga beras bahkan cenderung menurun sepanjang 2016 menjadi prestasi. Sehingga kinerja Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produksi beras juga patut diapresiasi.

‎"Kementerian Pertanian mampu meningkatkan produksinya sehingga tidak ada kekurangan dan tidak impor beras," ungkap Enggar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya