Liputan6.com, Jakarta Jenazah korban kebakaran Kapal Zahro Expres satu per satu diserahkan kepada keluarganya untuk segera dimakamkan.
Rabu kemarin, 4 Januari 2017, lima jenazah kembali diserahkan kepada keluarganya. Sehingga tersisa delapan jenazah yang belum teridentifikasi.
Advertisement
Kepala Rumah Sakit Polri Brigadir Jenderal Didi Agus mengatakan, delapan jenazah yang berada di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur itu berjenis kelamin perempuan.
"Jadi masih sisa delapan jenazah dari 15 yang sudah teridentifikasi dan jenis kelamin delapan jenazah itu semuanya perempuan," ujar Didi, Kramat Jati, Jakarta Timur 4 Januari 2017.
Didi menjelaskan alasan belum terungkapnya identifikasi delapan jenazah tersebut, karena kesulitan mendapat data antemortem dari pihak keluarga.
Menurut Didi, pihaknya telah mengimbau pihak keluarga untuk segera melengkapi data-data antemortem, sebagai langkah mempercepat proses identifikasi jenazah yang masih berada di RS Polri.
"Kesulitan dalam identifikasi ini disebabkan kurangnya data antemortem dari pihak keluarga. Oleh karenanya keluarga korban yang belum teridentifikasi segera menyerahkan data-data antemortem yang diperlukan," kata dia.
Kelima jenazah yang selesai teridentifikasi dan dibawa pihak keluarga pada Rabu kemarin ialah, Iwan Kurniawan, Eha Julaeha, Ai Kusminar, Cristopher, dan Indra Sumarni.
Sehingga total jenazah korban Kapal Zahro Expres yang berhasil teridentifikasi sampai Rabu sore sebayak 15 jenazah dari 23 jenazah yang ditemukan tim Basarnas.
KM Zahro Expres tujuan Pulau Tidung tiba-tiba terbakar setelah berlayar sekitar satu mil dari Pelabuhan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu 1 Januari 2017, pukul 08.30 WIB.
Akibat kebakaran itu, 23 penumpang dinyataka meninggal, 17 luka-luka, 17 hilang, dan 145 orang selamat. Zahro Expres diduga membawa lebih dari 200 penumpang. Sedangkan, nahkoda dan anak buah kapal atau ABK Zarho Expres sendiri berhasil kabur, saat kebakaran terjadi.
Sementara, pencarian korban hilang masih dalam pencarian dan ditargetkan tujuh hari ke depan. Penyebab kebakaran juga masih dalam penyelidikan Komite Nasional Keselematan Transportasi (KNKT). Dugaan sementara ada kelalaian.