Liputan6.com, Jakarta Tak sabar ingin turun. Itu alasan kebanyakan penumpang kapal penyeberangan rute Muara Angke-Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu. Mereka turun tidak melalui tangga kayu yang telah disediakan di bibir dermaga, namun keluar lewat jendela.
Pantauan Liputan6.com, Rabu 3 Januari 2017, beberapa penumpang turun lewat jendela sisi kiri kapal. Bermacam ancang-ancang dan beragam jurus dikeluarkan penumpang untuk menaklukan jendela kapal. Aksi penumpang ini menjadi bahan guyonan sebagian warga yang kebetulan berada di dermaga Muara Angke.
Advertisement
"Haa..haa..ada jalan enak maksain lewat situ. Nggak takut kepeleset terus jatuh kan malah bahaya itu," celetuk seorang warga, Wahyu di lokasi.
Tidak hanya pemuda, orang tua pun melakukan aksi bertaruh keselamatan demi lebih cepat keluar kapal. Bahkan penumpang wanita tak mau ketinggalan. Dengan barang bawaan, penumpang itu seolah tidak menghiraukan keselamatannya.
Resiko patah kaki akibat terjatuh apalagi terpleset tidak lagi menjadi penghalang.
Aksi penumpang 'nakal' itu mendapat restu dari anak buah kapal (ABK). Jendela di tengah badan kapal memang sudah dimodifikasi untuk pintu keluar. Meski begitu sang ABK itu mengakui bahwa pintu keluar hanya dari depan dan belakang.
"Itu bisa juga kok emang buat keluar. Memang sudah dirancang buat keluar. Nggak ada kursi penumpang juga kan pas di dekat jendela itu," ujar ABK yang enggan menyebutkan namanya.
Para penumpang kapal di Muara Angke yang melalui jendela juga enggan mengomentari ulahnya. Kebanyakan mereka menjawab lewat jendela adalah hal yang lumrah.
"Biasa lewat situ. Banyak juga kok yang lewat situ. Setahu saya itu emang tempat keluar juga selain lewat depan," jawab penumpang laki-laki sambil berlalu.
