Liputan6.com, Riyadh - Sebuah lagu pop yang memberikan pesan politik dan budaya tentang perempuan di Arab Saudi menjadi viral. Diputar lebih dari 2,5 juta kali di situs berbagi video, sejak tayang perdana secara online bulan Desember lalu.
Video Hwages yang diterjemahkan sebagai 'keprihatinan' menampilkan sekelompok perempuan muda dengan pakaian tertutup dari kepala sampai kaki. Mengenakan sepatu kets sambil bermain skateboard, naik skuter dan menari.
Advertisement
Dalam klip yang juga dikutip dari CNN, Kamis (5/1/2017), para wanita dalam video itu bernyanyi dengan lirik "if only God would rid us of men" and "May men go extinct, they cause us to have mental illnesses."
Menurut Human Rights Watch, Arab Saudi memiliki sistem perwalian yang mewajibkan semua warga negara perempuan meminta izin dari keluarga laki-laki saat ke luar rumah. Baik saat melakukan perjalanan, menikah, bekerja, atau bahkan mengakses perawatan kesehatan.
Lebih dari setengah warga kerajaan Saudi di bawah usia 25 sedang menuntut perubahan sosial itu. Mereka kerap berkampanye untuk memberikan hak kepada perempuan.
Dalam salah satu adegan dalam video yang dibuat oleh produser Majed Al Esa dari perusahaan produksi Saudi 8ies Studio, terlihat tiga perempuan duduk di kursi belakang sebuah SUV yang dikendarai oleh seorang pemuda.
Adegan lain menunjukkan potongan kardus yang dibentuk sosok Presiden terpilih Donald Trump di belakang podium bertuliskan "House of Men".
Video produksi Esa and the production company itu menjadi viral untuk kesekian kalinya.
Akhir tahun lalu, rumah produksi itu merilis video klip yang disebut "Barbs" atau "Messy" dalam dialek Arab. Tayangan itu telah ditonton lebih dari 37 juta kali dan populer di Arab.
"Kami adalah perusahaan kreatif yang menghasilkan video hiburan melalui platform media sosial," kata co-founder 8ies Studios, Abdullah Al Musharraf yang menolak berkomentar lebih lanjut.
Sejauh ini produser video Esa and the production company belum mengomentari hal tersebut.
Berikut ini tayangan videonya: