Liputan6.com, Semarang - Ban bus bantuan Kementerian Perhubungan di bidang transportasi umum di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, dicuri. Padahal, belasan armada Bus Rapid Transit (BRT) yang terparkir di Terminal Mangkang, Kota Semarang, belum sempat digunakan sejak dikirim ke Semarang, Mei 2016.
Sebanyak 32 ban serep atau cadangan untuk armada Bus Rapid Transit yang disimpan bersama bus di Terminal Mangkang diduga hilang diambil kawanan pencuri. Hingga Kamis (5/1/2017), belum diketahui siapa pencuri ban baru itu.
Kasus hilangnya ban cadangan ini dilaporkan Kepala Badan Layanan Umum Kota Semarang Agung Nurul Falaq Adi W (39). Ia mendatangi Sentra Pelayanan Terpadu Kepolisian (SPKT) Polrestabes Semarang, Rabu, 4 Januari 2017, sekitar pukul 12.10 WIB, dengan LP/B/03/01/2017/JATENG/RES TABES SMG.
Menurut keterangan Agung, kasus hilangnya 32 ban serep senilai kurang lebih Rp 140 juta baru diketahui Rabu, 21 Desember 2016, sekitar pukul 11.00 WIB. Hilangnya ban diketahui ketika tim hendak melakukan uji kelayakan armada angkutan umum tersebut.
"Saat itu, saya bersama dua rekan mendapat tugas dari Pemkot Semarang untuk memeriksa 33 bus BRT guna dilakukan uji kelayakan sebelum dioperasikan. Namun saat kita cek di lokasi, ternyata ban serep yang masih baru hilang 32 buah," ujar Agung, saat dimintai keterangan oleh petugas piket Reskrim Polrestabes.
Baca Juga
Advertisement
Terkait kasus pencurian itu, Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Wiyono Eko P membenarkan peristiwa pencurian tersebut. "Sudah menerima laporan tentang pencurian ini. Ini atensi dari Pak Wali Kota Semarang. Kasus pencurian ini masih kita dalami," ucap Kasat Reskrim.
Upaya pencarian, imbuh Kasat, salah satunya dilakukan dengan mengumpulkan bukti dan keterangan di lapangan. "Termasuk keterangan dari petugas penjaga malam yang diserahi di Terminal Mangkang Semarang. Doakan saja cepat terungkap," kata Wiyono.
Terpisah, Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi menjelaskan, pengoperasionalan armada bantuan dari Kemenhub akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Kita sedang mempersiapkan Raperda terkait badan usaha yang akan mengelola armada. Semoga bus bisa segera dioperasionalkan untuk mendukung pelayanan angkutan umum," ujar Supriyadi.