Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya merilis kasus perampokan sadis di rumah Dodi Triono, Pulomas, Jakarta Timur, pada Senin 26 Desember 2016. Dalam acara ini, polisi menghadirkan tersangka Ius Pane dan menampilkan CCTV atau kamera pengintai detik-detik saat perampokan berlangsung.
Dalam kamera pengintai tersebut, Ius terlihat bolak-balik ke kamar mandi dan kamar Dodi Triono. Ius juga terlihat menganiaya anak sulung Dodi, Diona.
Advertisement
"Itu kamu kan yang menganiaya dan memaksa Diona masuk ke kamar mandi?" tanya Kapolda Metro Jaya Brigadir Jenderal M Iriawan dan dijawab dengan anggukan kepala Ius Pane di Mapolda Metro Jaya, Kamis (5/1/2016).
Selesai menguras barang berharga di kamar Dodi Triono, Ramlan Butarbutar Cs langsung meninggalkan keluarga Dodi Triono di kamar mandi. Namun dari kamera pengintai itu terlihat, saat komplotan perampok itu akan meninggalkan rumah, sopir pribadi yang bernama Tarso tiba di rumah mengendarai sepeda motor.
Dengan santai, Ramlan Cs mengajak Tarso ke dalam rumah, dan memaksa masuk ke kamar mandi bersama keluarga Dodi Triono yang lebih dulu disekap. Selang beberapa menit kemudian, pemilik rumah Dodi Triono tiba di rumahnya mengemudikan Honda Jazz. Dengan santainya Ramlan dan Erwin membukakan pintu pagar rumah.
Setelah mobil masuk ke garasi, Dodi keluar dari mobil. Ramlan dan Erwin yang menggendong sejumlah barang berharga hasil rampok dari rumah itu mendekati Dodi. Ramlan menodongkan senjata ke arah Dodi sambil memaksa masuk ke kamar mandi.
Alfin yang bertugas mengemudikan mobil dan mengawasi situasi di depan rumah Dodi Triono juga terlihat santai saat Dodi hendak masuk ke rumahnya. "Seandainya saja Dodi datang telat 10 menit saja, cerita akan berubah," kata Iriawan.
Ramlan Cs selesai memasukkan 11 anggota keluarga Dodi Triono sekitar pukul 14.42 WIB. Usai mengunci Dodi bersama keluarganya di kamar mandi, Ramlan Cs pun meninggalkan rumah mewah itu dengan santainya.