Liputan6.com, Jakarta - Petugas dari Tim DVI Polri kini masih berusaha mengidentifikasi jenazah korban terbakarnya KM Zahro Expres yang berada di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Tersisa delapan jenazah lagi yang belum berhasil teridentifikasi.
Kahumas RS Bhayangkara Polri Kombes Luh Ike Kristiani mengatakan, proses identifikasi delapan jenazah itu terkendala data antemortem yang masih belum terlalu spesifik.
Advertisement
Hal itu terkait sulitnya meminta data gigi yang bersangkutan. Diduga, ada kemungkinan jenazah belum pernah periksa ke dokter gigi.
"Jarang periksa dan keluarga sulit mendapatkan informasi pergi ke dokter gigi mana," tutur Ike saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (5/1/2016).
Ike pun berharap, maraknya pemberitaan soal kecelakaan KM Zahro Expres dapat sampai ke dokter gigi yang sempat menangani korban. Dari situ, dokter tersebut bisa langsung memberi informasi ke Tim DVI.
"Barangkali salah satu dari pasiennya jadi korban. Tentu kami berharap partisipasinya untuk berikan data," jelas dia.
Hanya saja, memang pencocokan data antemortem dan postmortem tidak hanya menggunakan data gigi saja. Masih ada sejumlah metode lain, salah satunya dengan tes DNA.
"Jenazah korban (KM Zahro Expres) yang 100 persen luka bakar juga masih didapat sampel DNA-nya. Tapi butuh waktu kira-kira seminggu," pungkas Ike.