Liputan6.com, Chicago - Kejam, penyiksaan seorang pria dengan kebutuhan khusus di Chicago malah disiarkan secara langsung melalui Facebook. Bahkan, dalam video kejadian Selasa lalu di Amerika Serikat itu, terlihat beberapa orang menonton sambil makan dan minum dalam sebuah apartemen.
Dikutip dari laporan stasiun WBBM, korban penyiksaan yang dihajar habis-habisan diculik sebelum disiksa.
Menurut Chicago Sun-Times, setidaknya 4 tersangka pelaku penyiksaan telah ditahan pada Rabu setelah tayangan itu.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari New York Post pada Kamis (5/1/2017), dalam tayangan tampak para tersangka memotong rambut korban menggunakan pisau hingga kulit kepalanya terluka dan pakaiannya koyak.
Korban juga ditampar berkali-kali. Abu rokok juga dilemparkan ke arahnya.
Dalam tayangan sepanjang 30 menit itu, salah seorang tersangka terdengar memaki-maki Donald Trump. Ia juga mengancam menghabisi korban saat itu juga.
Tapi, seorang wanita yang berdiri di kamera di sisi lain dan terlihat mengembuskan rokoknya sambil tertawa sekedar menimpali, "Saudara perempuanku bilang kalian semua tidak lucu."
Mendengar itu, salah satu tersangka menjawab, "Ah, itu lucu buatku. Bilang pada Donald Trump, itu tidak lucu."
Seorang tersangka menyuruh pria itu untuk mencium lantai dan "tidak ada yang bisa menolong" sekarang.
Belakangan terdengar celetukan seseorang yang memerintahkan korban untuk mengatakan, "Aku cinta orang kulit hitam."
Belum ada gugatan yang diajukan terhadap para tersangka karena polisi masih menanyai mereka, demikian menurut sejumlah laporan.
Andrew Holmes, salah satu pegiat komunitas di Chicago, menyebut kejadian itu sebagai "kejahatan kebencian", karena menurutnya kejadian itu tepat sekali dengan semua parameter hukum tentang kejahatan itu.
Kata Holmes kepada Sun-Times, "Dalam banyak hal, ini adalah kejahatan kebencian karena apa yang mereka katakan kepada korban, menuduh dia mendukung Trump."
"Ketika orang memaksa orang lain untuk mengatakan 'Aku cinta orang kulit hitam', itu jelas kejahatan kebencian."
Holmes berharap agar kejadian itu tidak memicu kerusuhan rasial dan menambahkan "Biarkan sistem hukum bekerja."
Menurut polisi, korban diduga seorang warga yang tinggal di suburban di bagian timur laut kota. Polisi menambahkan bahwa korban adalah seorang berkebutuhan khusus yang dilaporkan telah hilang.
Ia dilaporkan pergi berkunjung ke seorang teman dan malah dijebak masuk dalam mobil curian yang kemudian membawanya ke sebuah apartemen di Chicago tempat penyiksaan terjadi.
Tidak jelas berapa lama ia telah disekap, tapi ia akhirnya sudah berbicara kepada polisi tentang kejadian itu. Polisi menemukan korban di jalan raya dalam celana pendeknya dan tampak bingung.
Identitas korban dan para pelaku masih dirahasiakan. Korban sempat dibawa ke rumah sakit, namun sudah boleh keluar.