Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta fokus prioritas pembangunan harus memperhatikan konektivitas. Untuk itu, peran tol laut dan jembatan udara harus berjalan maksimal.
Jokowi mengatakan, konektivitas antarkota, antarkabupaten, antarprovinsi, antarpulau dan antarwilayah, khususnya untuk daerah-daerah yang masih sulit terjangkau.
Keberadaan moda transportasi alternatif yang disediakan pemerintah melalui tol laut dan jembatan udara diharapkan bisa mengurangi ketimpangan yang ada.
Baca Juga
Advertisement
"Tujuan utamanya adalah pemerataan pembangunan serta mempersempit ketimpangan antar kota dengan desa, antar daerah dengan daerah, antar wilayah dengan wilayah di seluruh pelosok tanah air," kata Jokowi saat memimpin Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (5/1/2016).
Membangun konektivitas tidak bisa terbatas urusan transportasi, tapi alur perjalanan logistik dan distribusi multimoda. Pelabuhan dan bandara kini harus bisa mengangkit kebutuhan pokok dari daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan. Seluruh barang itu harus dipastikan sampai ke daerah terpencil itu.
"Karena saudara-saudara kita di daerah tersebut bukan hanya harus membayar dengan harga yang berlipat, berpuluh kali lipat lebih mahal dengan yang ada di Jawa. Namun juga sering mengalami kesulitan dalam mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok," imbuh dia.
Karena itu, Jokowi minta tol laut dan jembatan udara bisa terintegrasi. Tidak hanya untuk kebutuhan industri tapi semua sentra logistik.
"Saya juga mengingatkan agar program tol laut dan jembatan udara harus mampu menggerakkan ekonomi daerah sehingga lancar konektivitas antar daerah, tidak hanya membawa barang ke daerah pedalaman terpencil dan terdepan, tapi sebaliknya juga harus mampu mengangkut balik barang- barang yang dihasilkan dari daerah tersebut ke daerah lain di seluruh pelosok tanah air," pungkas Jokowi.