Liputan6.com, Jakarta Virus flu burung H7N9 semakin merebak di Hong Kong. Bahkan, sejumlah warga dilaporkan meninggal dunia.
"Seorang pria 62 tahun meninggal pada hari Jumat ini," sebut Otoritas Kesehatan dan Rumah Sakit di Hong Kong, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (6/1/2017).
Warga Hong Kong yang tewas akibat flu burung ini identitasnya masih dirahasiakan. Pria ini merupakan korban tewas kedua selama musim dingin tersebut.
Otoritas Hong Kong menyebut, korban belum lama melakukan perjalanan ke Guangzhou, China. Usai meninggalkan kota itu, yang bersangkutan merasa kurang enak badan.
"Ia lalu sempat dirawat (sebelum kembali ke Hong Kong) di rumah sakit di Kota Dongguan yang merupakan tetangga dari Guangzhou, pada awal pekan ini," tambah pernyataan resmi tersebut.
Kurang lebih tiga pekan belakangan, Hong Kong terus 'dihantui' virus flu burung H7N9.
Baca Juga
Advertisement
Sebelum menghantam Hong Kong, virus ini terlebih dulu menyebar di tiga negara besar Asia Timur yaitu Jepang, China dan Korea Selatan.
Orang yang terjangkit flu burung biasanya mengalami gejala yang sangat berbeda dengan flu biasa.
Flu burung biasanya disertai dengan faringitis atau infeksi tenggorokan, tonsilitis atau infeksi pada amandel dan masalah pernafasan lainnya. Gangguan kesehatan tersebut menyertai demam tinggi yang dialami oleh penderitanya.
Selain demam tinggi, maka penderita flu burung akan mengalami sesak nafas yang hebat pula.
Namun jika sudah seminggu demam tapi tak menunjukkan gejala sesak nafas, maka kemungkinan itu adalah flu biasa.
Penderita flu burung juga akan mengalami mialgia atau gangguan nyeri pada otot tubuh mereka. Jika ada orang yang mengalami demam tinggi disertai dengan gangguan pernafasan dan mialgia setelah bersentuhan dengan unggas mati, maka kemungkinan besar ia terjangkit flu burung.