Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang tahun 2016, Tesla menegaskan akan mengirimkan 80.000 hingga 90.000 mobil listrik pada akhir tahun, meskipun target pengirimannya pun sudah terlihat meleset pada kuartal pertama dan kedua. Sekarang di pekan pertama 2017, Tesla mengumumkan hanya mampu mengirimkan 76.230 Model S dan Model X.
Pada konferensi tahunan yang digelar oleh Recode, CEO Tesla Elon Musk mengatakan ada penundaan antara pemasok komponen di mobilnya karena, antara lain, sempat terjadi baku tembak di perbatasan Meksiko pada pertengahan tahun.
Baca Juga
Advertisement
Kali ini, Tesla mengatakan masalahnya ada pada transisi dari versi asli sensor suite semiotonomos yang disebut Autopilot ke versi baru. Versi baru ini meliputi hardware, yang ketika dipasangkan dengan software otonomos penuh, memungkinkan kendaraan untuk betul-betul melaju sendiri. Transisi ini menyebabkan keterlambatan produksi dan pengiriman.
"Kami akhirnya pulih dan mengejar target, tapi keterlambatan produksi mengakibatkan tantangan yang antara lain berdampak pada pengiriman per kuartal ke Eropa dan Asia meleset," kata Tesla dalam sebuah pernyataan.
Lebih lanjut, Tesla menuturkan, "Secara total, sekitar 2.750 kendaraan tidak terhitung di pengiriman kuartal keempat karena keterlambatan pengiriman di menit-menit terakhir."
Meski demikian, angka tersebut menunjukkan peningkatan besar daripada tahun sebelumnya. Pada 2015 Tesla hanya mampu mengirim 50.557 kendaraan. Demikian dikutip dari Recode, Jumat (6/1/2017).
(Why/Isk)