5 Tim Pembunuh Raksasa dalam Sejarah Piala FA

Liverpool dan Chelsea mewaspadai kejutan tim liliput.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 06 Jan 2017, 14:30 WIB
Trofi Piala FA

Liputan6.com, Liverpool - Liverpool dan Chelsea adalah tim besar yang harus mewaspadai kejutan para liliput ketika klub utama Liga Inggris mulai terjun di Piala FA, pekan ini.

Kedua tim harus waspada penuh karena Piala FA adalah ladang tempat terbunuhnya raksasa. Meski secara peringkat unggul jauh atas lawan, mereka bisa masuk daftar klub unggulan yang dipermalukan pada kompetisi sepak bola tertua dunia itu.

Liverpool menjamu Plymouth Argyle yang berkutat di Divisi IV, Minggu (8/1/2017). Berdasar posisi klasemen saat ini, Liverpool memimpin 67 tingkat atas Plymouth.

Sedangkan Chelsea bertemu Peterborough United yang bermain di Divisi III pada hari yang sama. Memimpin tabel Liga Inggris, pasukan Antonio Conte berada 51 urutan lebih baik ketimbang lawan.

Plymouth dan Peterborough pun antusias menyambut peluang ini. Mereka berkesempatan mencatat sejarah. Meski begitu, keduanya tidak akan masuk daftar lima pembunuhan raksasa terbesar berdasar posisi sepanjang sejarah Piala FA.


Luton Town (2012-2013)

Luton mengalahkan Norwich pada Piala FA 2012-2013. (Ben Tuck)

Selisih Peringkat 88
Setelah menyisihkan Nuneaton Town, Dorchester Town, dan Wolverhampton Wanderers, Luton sudah membuat sejarah dengan menembus babak IV Piala FA. Namun, mereka diprediksi bakal terhenti ketika dipasangkan dengan Norwich.

Sebab, Norwich saat itu berada di kasta tertinggi sistem kompetisi sepak bola Inggris. Apalagi mereka bermain di markas lawan.

Namun, kenyataan bicara lain. Gol tunggal Scott Rendell membawa Luton, yang tengah bernaung di Divisi V, melaju ke putaran berikut. Langkah Luton akhirnya dihentikan Millwall di babak selanjutnya.  
 


Shrewsbury Town (2002-2003)

Wayne Rooney gagal membantu Everton menghindari kekalahan dari Shrewsbury. (Shropshire Star)

Selisih Peringkat 85
Everton menjadi nama terbesar Inggris yang menderita kekalahan paling memalukan di Piala FA. Saat itu mereka menjalani salah satu periode terbaik di Liga Inggris dan terlibat perburuan tiket kompetisi Eropa. Everton juga memiliki remaja menjanjikan bernama Wayne Rooney.

Namun tidak berkutik menghadapi Shrewsbury. Juara Inggris sembilan kali tersebut tumbang 1-2 karena dua gol Nigel Jemson, dengan angka hiburan dicetak Niclas Alexandersson.

Sayang magis Shrewsbury, yang juga menyisihkan Stafford Rangers dan Barrow, tidak bertahan lama. Mereka dihancurkan Chelsea 0-4 di babak IV. Shrewsbury juga terdegradasi pada musim tersebut.


Macclesfield Town (2012-2013)

Macclesfield menaklukkan Cardiff yang berada 82 tingkat di atas mereka. (Macclesfield Express)

Selisih Peringkat 82
Berada di Divisi V, Macclesfield sudah menarik perhatian ketika menyisihkan Swindon Town yang berada dua kasta di atas mereka pada putaran pertama. Setelah itu mereka menaklukkan sesama wakil Divisi V Barrow.

Kejutan utama mereka perlihatkan saat dipasangkan dengan wakil Divisi Championship Cardiff di babak ketiga. Macclesfield membalikkan kedudukan berkat dua gol Matthew Barnes-Homer pada lima menit terakhir laga, setelah sempat tertinggal karena Nathaniel Jarvis.

Macclesfield kemudian ditumbangkan Wigan Athletic 0-1 di babak selanjutnya.


Havant & Waterlooville (2007-2008)

Setelah menaklukkan Swansea, Havant hampir menyisihkan Liverpool. (Wales Online)

Selisih Peringkat 78
Havant merangkat dari kualifikasi Piala FA dengan menaklukkan Bognor Regis, Fleet Town, dan Leighton Town sebelum terjun babak utama. Mereka lalu menyisihkan York City dan Notts County untuk dipasangkan dengan Swansea City.

Di bawah komando Shaun Gale, Havant menciptakan kejutan dan berjaya 4-2 melalui partai replay. Keduanya bermain 1-1 di pertandingan sebelumnya.

Selanjutnya Havant hampir membuat kisah fantastis dengan memimpin dua kali atas Liverpool. Sayang mereka akhirnya tumbang 2-5.


Bristol Rovers (2001-2002)

Bristol sukses menaklukkan Derby untuk menciptakan salah satu kejutan terbesar Piala FA. (Foot Walls)

Selisih Peringkat 72
Derby merupakan klub tradisional yang kesulitan kembali ke masa kejayaan. Mereka bahkan sempat menjadi tim terburuk ketika hanya meraih satu kemenangan di Liga Inggris 2007-2008.

Tapi Bristol tidak akan memikirkan itu saat dipasangkan pada babak III Piala FA 2001-2002. Seusai menumbangkan Aldershot Town dan Plymouth Argyle, mereka menaklukkan Derby 3-1 berkat hattrick Nathan Ellington.

Sayang, seperti tim liliput lainnya, kejutan Bristol tidak berlanjut. Mereka dikalahkan Gillingham 0-1 di putaran berikutnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya