Liputan6.com, Jakarta - Harga cabai di sejumlah daerah di Indonesia melambung. Salah satunya di kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.
Harga cabai rawit di pasar tradisional Waisai kabupaten Raja Ampat, Papua Barat selama sepekan terakhir naik hingga mencapai Rp 200 ribu per kilogram (Kg).
Seorang pedagang Pasar Waisai Raja Ampat Nurlia (45), di Sorong mengaku menawarkan satu kilogram cabai rawit seharga Rp 200 ribu atau naik Rp 140 ribu dari harga sebelumnya Rp 60 ribu per Kg.
Ia menyatakan harga cabai rawit dari tingkat agen di kota Sorong sudah naik sehingga dia juga menaikkan harga penjualan kepada konsumen.
Baca Juga
Advertisement
"Sedangkan harga setengah kilogram Rp 100 ribu dan satu per empat sebesar Rp 50 ribu," tutur dia, seperti dikutip dari laman Antara, Jumat (6/1/2017).
Ia menuturkan, pasokan cabai rawit dari agen dan petani terbatas, sedangkan permintaan di pasar cukup tinggi sehingga pedagang menaikkan harga untuk memperoleh keuntungan.
Ia mengatakan berbeda dengan harga tomat yang tidak ada kenaikan di tingkat agen maupun petani, sedangkan stok melimpah di pasar. Ia menuturkan, harga tomat stabil Rp 30 ribu per kg.
Nurlia menuturkan, pasokan cabai rawit dari petani lokal belum mampu memenuhi kebutuhan pasar, masyarakat setempat sehingga pedagang mendatangkan dari luar Raja Ampat yakni Kota Sorong, dan Makassar, Sulawesi Selatan.
"Meski pun harga cabai tinggi namun tidak mengurangi minat masyarakat untuk membeli," ujar dia.
Harga Cabai Melambung di Temanggung
Sementara itu, harga cabai rawit merah di pasar tradisional di Temanggung, Jawa Tengah melambung dari pekan lalu Rp 80 ribu per kg sekarang tembus harga Rp 100 ribu per kg.
Pedagang cabai Mayonah, di Pasar Kliwon Rejo Amertani menuturkan kenaikan harga cabai itu terjadi sejak Rabu 4 Januari 2017 karena pasokan terbatas.
Mayonah menyebutkan, harga cabai akhir-akhir ini terus naik. Pada awal Desember 2016, harga cabai rawit merah Rp 40 ribu per kg, kemudian pada minggu kedua Desember 2016 naik menjadi Rp 50 ribu per kg.
Harga itu sempat bertahan beberapa waktu, namun hingga mendekati perayaan Natal, harga kembali naik.
"Setiap pekan harga naik Rp 10.000 per kg," ujar dia.
Ia menuturkan, kenaikan harga cabai karena pasokan dari tingkat petani lokal sedikit sehingga harus mendatangkan cabai dari luar daerah yaitu Semarang, Magelang, dan Wonosobo.
Ia menuturkan, tingginya harga cabai membuat permintaan konsumen turun. Pelanggan yang biasanya membeli cabai rawit satu kilogram, kini hanya membeli 0,25-0,5 kg.
Pedagang yang lainnya Lestari menyatakan kenaikan harga tidak hanya terjadi pada cabai rawit merah, tetapi juga pada jenis cabai lainnya.
Ia menyebutkan harga cabai keriting merah naik dari Rp40.000 per kilogram menjadi Rp50.000 per kilogram, cabai keriting hijau dari Rp30.000 menjadi Rp35.000 per kilogram, dan cabai rawit hijau dari Rp50.000 menjadi Rp60.000 per kilogram.
Lestari menuturkan, kenaikan harga cabai membuat omzet penjualan turun 30 hingga 50 persen.
Saat harga masih belum tinggi seperti sekarang ini, Ia menuturkan, dalam sehari paling tidak bisa menjual 60-70 kilogram.
Advertisement