Liputan6.com, Jakarta Kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) sebanyak dua kali akan membuat perekonomian global lebih kondusif. Kemudian nilai tukar mata uang akan menjadi lebih stabil.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bilang, dengan melihat berita terakhir, ada kemungkinan jika The Fed hanya menaikkan suku bunga dua kali. Sebelumnya ada isyarat jika The Fed menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali.
Advertisement
"Berita global tentu saja The Federal Open Market Committee (FOMC) kemarin dan segala macam memang bahasanya tidak se-hawkish sebelumnya. Maka kemungkinan tahun ini apakah Fed Rate 3 kali kemungkinan kembali 2 kali Juni dan September. Yang sebelumnya kami perkirakan bukan 2 kali tapi 3 kali. Tapi language sepertinya tidak se-hawkish sebelumnya," kata di Bank Indonesia Jakarta, Jumat (6/1/2017).
Dia menuturkan, jika kenaikan terjadi hanya dua kali akan memberikan rasa kondusif pada perekonomian global.
"Itu memberi suasana yang lebih kondusif dari sisi global. Kenapa kemudian nilai tukar awal cenderung stabil dan beberapa hal, sedikit menguat di tengah kondisi global yang masih tidak menentu," kata dia.
Namun demikian, Perry mengatakan BI terus memantau kondisi ekonomi global. Terutama, terkait dengan kebijakan presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump.
"Kami akan pantau di akhir bulan ini bagaimana Presiden AS Trump ambil sumpah atau rencana kebijakan baru fiskal atau moneter dan dampaknya ke ekonomi AS, global dan pasar keuangan global," ungkap Perry.