Masalah Jantung Bisa Diprediksi Lewat Ukuran Lengan

Ukuran lengan bisa memprediksi apakah Anda akan berisiko memiliki penyakit jantung di masa depan.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 07 Jan 2017, 12:00 WIB
Besar Lengan Bisa Prediksi Penyakit Paling Mematikan di Dunia. Foto: livestrong.com

Liputan6.com, Jakarta Apakah Anda akan meninggal karena penyakit jantung? Percaya atau tidak, ukuran lengan bisa memprediksi apakah Anda akan berisiko memiliki penyakit jantung di masa depan.

Hal tersebut didasarkan oleh sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Cardiology. Dalam studi ini, ilmuwan melibatkan 600 orang dewasa yang rata-rata berusia 65 tahun dengan penyakit kardiovaskular.

Peneliti kemudian mengukur lingkar lengan atas dan betis--karena daerah ini menentukan massa otot. Setelah satu setengah tahun kemudian, mereka menemukan 72 orang meninggal.

"Kami menemukan, mereka dengan lingkar lengan dan massa otot lebih besar memiliki hasil yang lebih baik dan sehat, tapi tidak berpengaruh terhadap pengukuran betis. Mungkin ini bisa menjadi indikator prognosis pasien," tulis peneliti, seperti dilansir Daily Star, Sabtu (7/1/2017).

The American Heart Association memberikan saran untuk mencegah risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol tinggi.

"Berolahraga secara teratur dan makan dengan porsi yang lebih kecil yang terdiri dari makanan yang kaya nutrisi dapat membantu Anda mempertahankan berat badan yang sehat."

Di sisi lain, selalu waspadai tanda-tanda peringatan penyakit kardiovaskular. Karena kebanyakan orang hanya tahu, penyakit jantung ditandai dengan nyeri dada dan sesak napas. Padahal ada sesuatu lain yang sering dilewatkan seperti jadwal tidur yang berantakan dapat mempengaruhi risiko jantung yang serius pada pria, menurut sebuah studi baru-baru ini.

Penelitian ini melihat kebiasaan tidur dari 2.400 orang dan menemukan bahwa orang-orang dengan tekanan darah sangat tinggi, cenderung tidur lebih awal daripada mereka yang sehat. Hipertensi adalah suatu kondisi yang jarang menunjukkan gejala apapun, tapi jika tidak ditangani dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya