Liputan6.com, Bandung - Atalia Praratya Kamil, istri Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil, memimpin Deklarasi Gerakan Anti-Hoax. Kegiatan ini diikuti sekitar 200 warga di kawasan Hari Bebas Berkendara atau Car Free Day (CFD) Dago, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu pagi.
Pada acara tersebut, Atalia Kamil membacakan Piagam Masyarakat Bandung Anti-Hoax. Salah satu poin pentingnya adalah mengurangi penyalahgunaan media sosial di tengah masyarakat.
"Bu Atalia juga tadi mengajak masyarakat untuk menggalang seluruh elemen bangsa dengan mengurangi pesan berisi pemecah belah, ujaran kebencian, dan hoax serta menyatukan kolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama melawan hoax," ucap Media Officer Deklarasi Gerakan Anti-Hoax di Bandung, Santi Indra Astuti, Minggu, 8 Januari 2017, seperti dilansir Antara.
Selain itu, lanjut Santi, istri Wali Kota Bandung tersebut juga memberikan tips kepada warga yang hadir agar bisa membedakan berita atau hoax di media sosial dengan metode Think Before Share.
Baca Juga
Advertisement
Menurut dia, untuk wilayah Bandung, komunitas anti-hoax dan sejenisnya telah ada sejak pertengahan tahun 2015. Berawal dari diskusi dan berbagi informasi, intensitas kegiatannya pun meningkat seiring dengan meningkatnya sebaran pesan-pesan provokasi yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.
"Puncaknya, menjelang momen deklarasi, Indonesia Hoax Buster Bandung bersama Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo) mengadakan audiensi dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk menandatangani Piagam Masyarakat Bandung Anti-Hoax di Balai Kota, Selasa, 3 Januari 2017," kata dia.
Deklarasi Gerakan Anti-Hoax dalam CFD Dago, Bandung, diawali Senam Sehat Anti-Hoax, kegiatan diisi dengan pembacaan deklarasi, orasi, sosialisasi, dan tanda tangan warga Bandung sebagai wujud komitmen bersama untuk memberantas hoax atau berita bohong.
Ia mengatakan, selain Atalia Praratya, deklarasi tersebut juga dihadiri Kepala Diskominfo Kota Bandung dr Ahyani Raksanegara, Ketua KPID Jabar Dr Dedeh Fardiah, Sekjen AMS Denda Alamsjah, akademisi, Sekjen KIM dan lain-lain.
Sementara itu, salah seorang warga yang ikut Deklarasi Gerakan Anti-Hoax, Anggoro P mengatakan acara tersebut sangat bagus untuk mengedukasi masyarakat. Terutama agar bisa membedakan mana hoax dan yang tidak.
"Tidak bisa dipungkiri sekarang ini banyak pesan berantai di WA (WhatsApp) yang tidak jelas dan isinya terkadang memancing kebencian atau pesan yang provokatif. Dan tadi itu bagus, Ibu Wali Kota Bandung memberikan tips agar bisa membedakan mana berita hoax dan yang benar-benar berita," Anggoro memungkasi.
Adapun selain di Kota Bandung, Deklarasi Gerakan Anti-Hoax juga berlangsung serentak di Jakarta, Surabaya, Solo, Semarang, dan Wonosobo.