Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Senin pekan ini. Rilis data ekonomi seperti cadangan devisa akan pengaruhi laju IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG berpotensi lanjutkan penguatan. IHSG berpeluang membentuk pola kenaikan jangka pendek dengan level support 5.234 dan resistance 5.388.
Ia menuturkan, rilis data ekonomi seperti pengumuman cadangan devisa akan pengaruhi laju IHSG. "Bila cadangan devisa berpeluang naik tentunya ini menunjukkan kondisi ekonomi dalam keadaan terkendali. Ditunjang oleh stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), Senin (9/1/2017).
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee menuturkan IHSG berpotensi konsolidasi dengan kecenderungan koreksi. Sejumlah sentimen eksternal akan pengaruhi IHSG antara lain data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang bervariasi, pidato pejabat bank sentral AS dan pelaku pasar menanti pidato presiden terpilih AS Donald Trump.
"IHSG akan berada di level support 5.246-5.302 dan resistance 5.350-5.400," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Sedangkan dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan IHSG akan menguat di kisaran 5.326-5.390.
Untuk rekomendasi saham, William memilih sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan saham-saham yang jadi pilihan yaitu saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).