VIDEO: Pengentas Buta Huruf dari Suku Baduy

Melalui kelompok belajarnya, Mulyono berharap agar generasi muda Baduy tak lagi buta huruf.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Jan 2017, 08:52 WIB
Selama 3 tahun sudah Mulyono mendirikan kelompok belajar bagi anak-anak di sekitar tempat tinggalnya.

Liputan6.com, Banten - Masyarakat adat Kanekes, atau yang dikenal juga dengan Suku Baduy tinggal di hutan Pegunungan Kendeng Desa Kanekes, Leuwidamar, Lebak, Banten. Demi menjaga keselarasan hidup antara manusia dan lingkungan, masyarakat adat ini mengisolir diri dari modernisasi, termasuk larangan adat untuk bersekolah formal.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (9/1/2017), Mulyono, pemuda 26 tahun yang lahir dan dibesarkan dari keluarga di lingkungan adat Kampung Baduy luar ini, memiliki semangat yang tinggi memberantas buta huruf.

Tiga tahun sudah Mulyono mendirikan kelompok belajar bagi anak-anak di sekitar tempat tinggalnya. Apa yang dilakukan Mulyono merupakan pendidikan alternatif, bukan pendidikan formal, sehingga tidak melanggar aturan adat yang sudah ratusan tahun dihormatinya.

Mulyono tak kenal lelah mengajar anak-anak Baduy Luar, Lebak, Banten. Kehadiran Mulyono adalah jawaban bagi anak anak masyarakat adat Baduy di tengah larangan mengikuti pendidikan formal.

Melalui kelompok belajarnya, Mulyono berharap agar generasi muda Baduy tak lagi buta huruf. Dia sangat menjunjung tinggi tatanan adat Baduy Luar, Lebak, Banten. Arus perubahan serta perkembangan zaman memang tidak dapat di hindari, namun tatanan adat harus tetap dijunjung tinggi.

Saksikan tayangan video selengkapnya dalam tautan ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya