Liputan6.com, Yogyakarta - Keluarga dr Nur Ruwaida Isnaini (Isna) sudah menemukan dokter yang sedang mengambil studi spesialis di RSUP dr Sardjito Yogyakarta ini pada Minggu, 8 Januari 2017. Namun, penemuan dr Isna menyisakan kejanggalan.
Kepala Humas dan Bagian Hukum RSUP dr Sardjito Trisno Heru Nugroho mengatakan dr Isna dapat ditemukan berkat pelacak sinyal ponsel milik Isna. Sinyal terakhir terlacak di Pelabuhan Calaca, Manado.
Dari keterangan dr Isnaini pada 4 Januari 2017, dokter berumur 29 tahun itu berangkat ke Semarang, Jawa Tengah. Namun, keterangan tersebut jelas berbeda dengan hasil pelacakan sinyal ponsel.
"Dari informasi keluarga tadi, yang bersangkutan dari Yogyakarta berangkat ke Semarang," ucap Heru.
Melalui sinyal ponselnya, posisi dr Isna diketahui berada di Temanggung, Jawa Tengah pada hari yang sama. Kemudian dari Semarang, ia melanjutkan perjalanan ke Jakarta menggunakan pesawat terbang.
"Yang mengherankan, manifes semua pesawat tidak ada nama yang bersangkutan (dr. Nur Ruwaida Isnaini)," kata Heru.
Dari Jakarta, dokter Isna berangkat ke Gorontalo dengan menggunakan pesawat. Namun, pemesanan tiket atas nama dr. Isnaini juga tidak ada. Hingga saat ini belum diketahui ia menggunakan nama apa saat pesan tiket pesawat.
Baca Juga
Advertisement
"Dari Jakarta ke Gorontalo juga naik pesawat. Tetapi semua manifes atas nama dia juga tidak ada. Dia (dokter Isnaini ) menggunakan nama apa kita tidak tahu," ujar Heru.
Setelah sampai di Gorontalo, dokter kelahiran Bogor, 15 Juni 1987 ituberangkat ke Manado lewat jalur darat. Saat dari Gorontalo menuju Manado inilah, dokter Isnaini ganti nomor dan sempat menghubungi orangtuanya.
"Ganti nomor dan sempat miscall orangtuanya. Dari tracking miscall terakhir itulah, yang bersangkutan akhirnya ditemukan di Pelabuhan Calaca, Manado," katanya.
Sebelumnya, seorang dokter dikabarkan hilang pada 4 Januari 2017 lalu di Yogyakarta. Dokter Isna akhirnya ditemukan di Manado setelah empat hari pencarian. Penemuan dokter ini hasil dari pelacakan sinyal ponsel milik Dr Isna.