Liputan6.com, Jakarta - Kematian mahasiswi Universitas Esa Unggul di kamar kosnya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, meninggalkan tanda tanya. Sebab, perempuan 22 tahun bernama Tri Ari Yani Puspo Arum ini meninggal dengan luka tusuk di lehernya.
Karena itu, Polsek Metro Kebon Jeruk menyelidiki dugaan pembunuhan tersebut, dengan mengerahkan seekor anjing pelacak ke kamar kos tersebut.
Advertisement
"Banyak darah, darah di tembok dan lantai. Ada anjing pelacak, saya disuruh minggir. Darahnya di sebelah kanan saat buka pintu," ujar Ketua RT 08 RW 11, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jayadi, kepada Liputan6.com di lokasi kejadian, Senin (9/1/2017).
"Banyak darah di tembok sebelah kanan," sambung dia.
Selain di tembok, Jayadi juga melihat bercak darah di lemari yang sudah berantakan. Tak sempat melihat sisi kamar lainnya, Jayadi disuruh menepi, saat anjing pelacak masuk kamar kos tersebut.
Jayadi mengaku dirinya tak tahu jika ada warga baru di kos tersebut. Sebab, pemilik kontrakan tak melaporkan. "Enggak ada laporan, saya aja baru tahu, kalau kontrakannya udah bisa ditempatin," kata dia.
Kontrakan dua lantai, enam kamar itu memang baru selesai dibangun. Masih ada beberapa material yang akan dipasang tergeletak di sudut tangga.
Tri Ari Yani Puspo Arum ditemukan tak bernyawa pagi tadi sekitar pukul 07.00 WIB, di kamar mandi kosnya, Jalan H Asmat, Ujung, Perumahan Kebon Jeruk Baru, Jakarta Barat.
Darah yang belum lama mengering terlihat berceceran di anak tangga, pintu kamar kos, gagang pintu, lantai kamar, hingga sepeda motor.
Saat ini mahasiswi Universitas Esa Unggul itu sudah dibawa ke Rumah Sakit Siloam untuk diautopsi. Sementara, anjing pelacak K-9 tengah mencari jejak pelaku di sekitar lokasi.