Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian dari Italia menemukan bahwa kadar vitamin D yang rendah dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi seorang pria. Vitamin D umumnya bisa didapat dari sinar matahari pagi, suplemen, ataupun beberapa makanan.
Untuk mendapatkan hasil riset tersebut, para peneliti menguji 143 pria dengan tingkatan masalah disfungsi ereksi yang berbeda-beda. Mereka menemukan hampir setengah dari para peserta ternyata kekurangan vitamin D dalam tubuhnya. Selain itu, hanya satu dari lima pria yang tubuhnya memiliki vitamin D dengan tingkat yang optimal.
Advertisement
Sementara itu, para pria dengan kasus disfungsi ereksi yang parah ternyata memiliki kadar vitamin D sekitar 24 persen lebih rendah dibandingkan dengan pria yang memiliki masalah disfungsi ereksi yang tergolong ringan, seperti dilansir dari Menshealth, Senin (9/1/2017).
Menurut penulis studi, Alessandra Barassi, M.D. dan timnya, mereka mengatakan bahwa kadar vitamin D yang rendah dapat memicu produksi radikal bebas yang disebut dengan ion superoksida. Radikal bebas ini menguras oksida nitrat Anda. Padahal, mereka adalah molekul yang membantu pembuluh darah berfungsi dengan baik.
Jadi, jika oksida nitrat berkurang dari tubuh Anda, maka hal ini akan mengakibatkan sulitnya mendapatkan ereksi.
“Oksida nitrat menyebabkan pembuluh darah menjadi rileks, sehingga akan meningkatkan aliran darah dan menyebabkan ereksi berada dalam keadaan yang normal. Namun tanpa jumlah oksida nitrat seperti yang seharusnya, maka pembuluh darah Anda tidak bisa cukup rileks untuk memungkinkan ereksi,” ujar penasihat urologi Men’s Health, Larry Lipshultz, M.D.
Menurut Dr.Barassi, jika Anda menderita masalah disfungsi ereksi, mintalah dokter untuk mengecek kadar vitamin D dalam tubuh Anda. Jika rendah, studi tersebut menyarankan untuk meminum suplemen vitamin D, supaya kadarnya di dalam tubuh Anda bisa kembali optimal, yaitu sekitar 30 ng/mL atau lebih.
“Sedangkan untuk pria dengan fungsi ereksi yang normal, saat ini kami masih mempelajari apakah suplementasi vitamin D dapat bertindak sebagai langkah preventif untuk menunda disfungsi ereksi,” ujar Dr. Barassi.