4 Kesalahan Terbesar Wanita Setelah Putus Cinta

Berikut ini adalah empat kesalahan terbesar yang sering dilakukan kebanyakan wanita setelah putus cinta.

oleh Dyah Puspita WisnuwardaniTassa Marita Fitradayanti diperbarui 09 Jan 2017, 18:46 WIB

Liputan6.com, Jakarta Saat putus cinta dengan pasangannya, sebagian besar wanita mungkin mencari beberapa saran tentang bagaimana cara melewati masa putus tersebut dengan baik.T

Namun saat mencari saran mengenai masalah tersebut, penting untuk mendapatkannya dari seseorang yang memang pakar di bidang ini.

Berikut ini adalah empat kesalahan terbesar yang sering dilakukan kebanyakan wanita setelah putus cinta dengan pacarnya, serta bagaimana caranya agar Anda tidak terjebak dalam masalah itu menurut seorang terapis hubungan, Rachel Sussman, seperti dilansir dari Womenshealthmag, Senin (9/1/2017):

Kesalahan #1: menuntut penyelesaian

“Kesalahan terbesar yang wanita lakukan adalah menghubungi mantan untuk mendapatkan suatu validasi dan tindakan penutupan pada masalah dalam hubungannya,” ujar Sussman.

Menurutnya ini salah, karena pertama, Anda tidak tahu bagaimana mantan akan bereaksi saat melihat atau mendengarnya dari Anda. “Jika mantan Anda tidak ingin berurusan lagi dengan Anda, atau pun jika mereka sudah move on, Anda mungkin akhirnya akan merasa semakin galau dari sebelumnya,” ujarnya.

Sussman pun juga mengakui, walaupun beberapa pasiennya sudah mendapatkan keterangan balik dari mantannya, tetapi seringkali mereka masih merasa tidak puas. “Bisa dikatakan ini seperi kecanduan, karena otak Anda sulit menjauh dari suatu obat, dan Anda bisa merasa sangat obsesif di saat tersebut,” katanya.

Selain itu alasan lainnya untuk tidak kembali menghubungi mantan ialah agar Anda dan pikiran Anda mendapatkan kesempatan untuk pulih kembali dari putus cinta. Karena menurut Sussman, semakin sering Anda berbicara atau melihat mantan, maka otak Anda akan semakin menginginkan mereka kembali. 

 


Melewatinya sendirian

Kesalahan #2: melewatinya sendirian

“Anda mungkin sudah single, tetapi hal ini bukan berarti bahwa Anda harus melewati masa putus sendirian. Karena, membiarkan beberapa teman, keluarga, ataupun beberapa rekan kerja mengetahui apa yang sedang Anda lalui saat ini, bisa menjadi suatu pertolongan yang besar,” ujar Sussman.

Namun Sussman memperingatkan, agar Anda tidak melampiaskannya atau pun menceritakan masalah Anda pada semua orang. “Kuncinya adalah, selain mendengarkan, pilih seseorang yang juga akan mampu memberitahu, ketika Anda menjadi orang yang terlalu obsesif atau melakukan sesuatu yang destruktif,” katanya.

Kesalahan #3: menyalahkan semuanya pada mantan

“Agar benar-benar bisa pulih dari putus dengan cara yang sehat, Anda perlu memahami apa saja kesalahan Anda dalam hubungan itu, walaupun kesalahan tersebut kecil. Misalnya, jika mantan Anda adalah seseorang yang suka berselingkuh, coba telaah kembali, mengapa Anda bertahan dengannya atau, apakah ada beberapa tanda waspada yang Anda abaikan dulu, sehingga Anda juga dapat belajar dari kesalahan tersebut,” ujarnya.

Kesalahan #4: tidak mengalihkan perhatian dari godaan

Melakukan sedikit pengalihan perhatian, sebenarnya sangat sehat untuk digunakan selama masa putus. “Jika Anda tergoda ingin menelepon mantan atau mengecek media sosialnya, coba lakukan sesuatu yang membutuhkan semua fokus atau energi Anda, seperti misalnya olahraga atau menjadi seorang sukarelawan. Hal-hal itu akan dapat mengalihkan perhatian Anda dari godaan tersebut. Dan bonusnya, kedua kegiatan tersebut telah terbukti dapat meningkatkan suasana hati Anda," ujar Sussman.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya