Liputan6.com, Jakarta - Apa jadinya bila politikus Rizal Mallaramgeng dan penulis Dewi 'Dee' Lestari berkumpul membahas Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok?
Hari ini, bertempat di suatu kafe di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Rizal, Dewi, dan Ahok berkumpul dan berdikusi membahas buku berjudul 'A Man Called Ahok' yang ditulis oleh seorang selebriti twitter (selebtwit) dengan akun twitter @kurawa.
Advertisement
Buku itu adalah kumpulan cuitan atau tweet Kurawa.
Pada bedah buku tersebut, baik Dewi maupun Rizal, tak mampu menutupi kekagumannya pada sosok Ahok.
"Saya merindukan profil langka pejabat bersih. Hiburan saya sama suami nonton video Pak Ahok kalau lagi sidang. Saya ingin bela apa yang saya yakini," ujar Dewi di acara bedah buku 'A Man Called Ahok' di Kawasan Senopati, Senin (8/1/2017).
Dewi mengaku mengikuti kasus dugaan penistaan agama yang menjerat Ahok. Lewat permasalahan yang tengah dihadapi Ahok, Dee berharap hal tersebut dapat menjadi wujud kedewasaan berdemokrasi di Indonesia.
"Masalah ini menjadi pendewasaan bagi kita," ujar Dewi.
Sementara itu, Rizal Mallarangeng yang juga pengulas buku itu mengungkapkan, buku tersebut cukup merangkum sosok Ahok yang belum banyak diketahui publik.
Menurut Direktur eksekutif Freedom Institute 2009 itu, membela Ahok bukan sekadar lingkup pilkada, melainkan untuk menjaga Indonesia.
"Pak Ahok itu berani walau kebijakan kadang tidak populer. Dukung tudak hanaya urusan pilkada, ada juga urusan lebih besar yakni Indonesia," kata Rizal.
Sementara itu, Ahok mengapresiasi buku karya sosok misterius Kurawa dan bedah buku oleh Dewi Lestari dan Rizal.
"Saya enggak tahu (Kurawa) bikin buku ini, Buku ini enak. Ceritakan apa yang saya lupa," ucap Ahok.