Liputan6.com, Catalunya - Marc Marquez mengakui MotoGP adalah salah satu olahraga yang sangat berbahaya. Sebab, yang dipertaruhkan para pembalap saat sedang beraksi adalah nyawa. Meski begitu, Marquez mengaku tak takut menghadapi kematian.
Marquez sendiri masih teringat dengan insiden yang menimpa pembalap Moto2, Luis Salom, jelang balapan MotoGP Catalunya di Sirkuit Catalunya, Juni 2016. Pembalap tim Kalex tersebut tewas setelah menabrak dinding pembatas saat melakoni latihan bebas kedua.
Baca Juga
Advertisement
Kepergian Salom menambah panjang daftar pembalap yang tewas di lintasan. Padahal, publik masih belum bisa lupa dengan insiden yang menewaskan Marco Simoncello pada balapan MotoGP Malaysia 2011 di Sirkuit Sepang.
"Tentu itu sangat membuat saya terpukul. Ia adalah seorang teman, pembalap Spanyol, dan saya mengenal keluarganya. Tapi, saya tak bisa membiarkan hal itu menguasai pikiran saya. Saya tak pernah berpikir soal kematian. Itu adalah sesuatu yang saat harus datang, maka ia akan datang," ungkap Marquez seperti dilansir Speedweek.
Menurut Marquez, jika ia terus memikirkan soal ancaman bahaya sebagai pembalap MotoGP, tentu ia akan mencari profesi lain. "Saya akan memarkir motor dan mendedikasikan hidup saya untuk sesuatu yang lain."
Penyebab Salom Tewas
Sebelumnya, berbagai spekulasi sempat merebak soal penyebab tewasnya Salom. Ada yang menyebut Salom kehilangan kendali motornya hingga menabrak dinding pembatas. Ada pula yang menyebut Salom terkena serangan jatung lebih dulu.
Mengenai hal tersebut, Federasi Motor Internasional (FIM) langsung menggelar penyelidikan. Setelah dua bulan berlalu, tak ada yang salah dengan motor SAG Team Kalex terutama pada ban.
FIM menyimpulkan adanya keterlambatan pada pengereman saat tikungan. Namun, dampak paling besar yang menjadi penyebab tewasnya Salom adalah hantaman dengan dinding pembatas.
Advertisement