Liputan6.com, Jakarta - Mahasiswi Universitas Esa Unggul Tri Ari Yani Puspo Arum (22) ditemukan meninggal dengan dua luka tusukan di lehernya pada Senin pagi, 9 Januari 2017. Tetangga kamar kos korban yang berada di kamar sebelah, sempat mendengar teriakan.
Namun, tetangga yang merupakan WN Nigeria bernama Ezeugwu Clivert (31) itu tak tahu siapa yang berteriak.
Advertisement
"Saya hanya dengar suara, dua suara. Salah satunya tinggi dan satunya kecil," ujar Clivert yang ditemui Liputan6.com di Kapolsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin 9 Januari 2017.
Arum, panggilan akrab korban ditemukan oleh kekasihnya yang bernama Zaenal Abidin. Dia mengatakan, pacar Arum bernama Zaenal meminta pertolongannya.
"Saya datang dengan temannya, pacarnya (ke kamar Arum). Lalu membawa Arum, lalu saya ambil mobil," tutur Clivert. Ia lalu menerangkan bagaimana ia membantu teman-teman Arum membawa jenazahnya ke dalam mobil.
Setelah membawa jenazah Arum yang berlumuran darah. Clivert lalu menukar bajunya yang berdarah itu dengan baju baru dan ia langsung dibawa ke kantor polisi.
Pembunuhan diperkirakan terjadi dalam rentang pukul 07.00 WIB hingga 08.00 WIB. Sebab, menurut keterangan teman korban, Hernita Amalliyah, ia masih sempat menelepon Arum sekitar pukul 07.00 WIB.
Adapun Clivert masih tengah menelepon pacarnya pada pukul 08.15 WIB. Lalu, tiba-tiba pintu kamar Clivert diketuk. Telepon pun ia hentikan ketika Zaenal meminta tolong.
Seorang mahasiswi ditemukan meninggal dunia di kamar kontrakan, dengan dua luka tusukan di lehernya. Tri Ari Yani Puspo Arum (22), mahasiswi S1 Universitas Esa Unggul jurusan manajemen. Arum juga berkerja part time di Metropolitan Bayu Industri.
Arum ditemukan tak bernyawa sekitar pukul 07.00 WIB. Ia tergeletak di dalam kamar kos yang terletak di Jalan H Asmat, Ujung, Perumahan Kebon Jeruk Baru, Jakarta Barat pagi tadi.
Menurut keterangan tetangga korban yang bernama Siti Maesaroh, Arum baru dua bulan kos di sana.