Liputan6.com, California - CEO Yahoo, Marissa Mayer, akhirnya mengundurkan diri dari jajaran dewan direksi pada Senin (9/1/2017) waktu setempat. Pengumuman yang cukup mengejutkan tersebut disampaikan lewat dokumen resmi Komisi Bursa Efek (SEC).
Hingga berita ini naik, belum ada informasi jelas apakah Mayer juga akan melepaskan jabatannya sebagai CEO atau tidak. Seperti diketahui, selain menjabat sebagai anggota direksi dan CEO, wanita kelahiran 30 Mei 1975 silam itu juga menjabat sebagai presiden perusahaan Yahoo.
Baca Juga
Advertisement
Seperti dilansir Wall Street Journal, Selasa (10/1/2017), keputusan Mayer berkaitan dengan penjualan bisnis Yahoo ke Verizon dengan nilai US$ 4,8 miliar (setara dengan Rp 64 triliun) yang sudah disepakati dua belah pihak pada Juli 2016 lalu. Di perjanjian tersebut, skema anggota dewan direksi Yahoo harus dirombak ulang.
Dengan keputusan ini, Yahoo memperkenankan para anggota dewan direksi untuk memilih: bertahan atau undur diri. Meski begitu, Yahoo menekankan bahwa bukan berarti anggota direksi yang mengundurkan diri dinilai tidak kompeten atau memiliki masalah internal dengan Yahoo.
“Keputusan ini tidak ada hubungan dengan ketidaksinambungan bersama perusahaan atau hal lain yang berkaitan dengan hal operasional, kebijakan atau bisnis,” begitu tulis pernyataan Yahoo dalam dokumen SEC.
Mayer tak sendiri. Terhitung, ada sekitar empat anggota dewan direksi lainnya yang dilaporkan lengser. Di antaranya ada co-founder Yahoo David Filo, Eddy Hartenstein, Richard Hill, Jane Shaw dan juga Maynard Webb.
Dengan begitu, hanya tersisa lima anggota dewan direksi Yahoo. Lima anggota yang masih bertahan antara lain ada Tor Braham, Eric Brandt, Catherine Friedman, Thomas McInerney dan Jeffrey Smith.
Brandt sendiri kini menjabat sebagai ketua direksi Yahoo. Ketentuan tersebut aktif pada tanggal di mana dokumen pernyataan Yahoo rilis, yaitu pada 9 Januari 2017.
(Jek/Ysl)