Penyerbuan oleh Pasukan AS Tewaskan 25 Militan ISIS di Suriah

Setidaknya 25 milian ISIS tewas dalam dua jam penyerbuan di al-Kubar, sebuah desa di Provinsi Deir al-Zour yang dilakukan Pasukan AS.

oleh Citra Dewi diperbarui 10 Jan 2017, 10:53 WIB
Bendera ISIS (Reuters)

Liputan6.com, Deir al-Zour - Pasukan Amerika Serikat melakukan penyerbuan terhadap militan ISIS di Suriah timur sepanjang akhir pekan lalu, demikian menurut dua pejabat AS pada Senin 9 Januari 2017 waktu setempat.

Menurut Syrian Observatory for Human Rights, setidaknya 25 militan ISIS tewas dalam dua jam penyerbuan di al-Kubar, sebuah desa di Provinsi Deir al-Zour.

Pejabat militer AS di Washington dan US Central Command di Tampa, Florida, menolak mengonfirmasi rincian operasi tersebut, termasuk siapa atau apa yang ditargetkan.

"Bukan hal besar, ini urusan biasa, ujar seorang pejabat militer yang tak mau disebutkan namanya.

Sebagian besar wilayah Suriah berada di bawah kontrol ISIS dan menjadi fokus serangan udara serta aksi militer lain.

Dikutip dari The New York Times, Selasa (10/1/2017), sejak awal 2015 militan ISIS telah mengepung ibu kota provinsi, juga bernama Deir al-Zour, yang memiliki 200.000 penduduk. Kelompok ekstremis itu mengontrol hampir separuh kota, di mana sisanya dikuasai oleh pasukan Pemerintah Suriah.

Penyerbuan itu dilakukan oleh sebuah grup pasukan dari Komando Operasi Khusus Gabungan yang menargetkan pemimpin dan militan ISIS di Irak dan Suriah.

Kelompok tersebut telah mengintensifkan serangan udara dan penyerbuan di Suriah dalam beberapa bulan terakhir terhadap perencana operasi eksternal ISIS. Mereka merupakan pihak yang menginspirasi, mendukung, dan mengarahkan serangan di Barat.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui dengan jelas apa obyek yang menjadi target penyerbuan.

Dalam operasi serupa, pejabat Amerika mengatakan bahwa infromasi yang merinci soal informasi pribadi didapatkan dari laptop, ponsel, dan perangkat elektronik lainnya. Benda-benda yang didapatkan dari penyerbuan itu membantu untuk melancarkan serangan terhadap pemimpin penting teroris.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya