Liputan6.com, Jakarta - Bayu Bahtiar, remaja 18 tahun, terpaksa menderita luka bacok di tubuhnya saat dia menunggu angkutan umum atau angkot sepulang sekolah, di Halte Jalan Raya Serang Kampung Balaraja-Kabupaten Tangerang, Banten.
Penganiayaan itu bermula ketika pelajar SMK Korpri 2 Balaraja itu tengah menunggu angkot bersama dua temannya. Tiba-tiba saja mereka dihampiri pelajar dari sekolah lain yang berjumlah sekitar sembilan orang dan mengendarai empat sepeda motor.
Advertisement
"Melihat kejadian tersebut, dua teman korban melarikan diri lebih dulu. Sementara korban lari tertinggal paling belakang," kata Kapolsek Balaraja Kompol Wiwin Setiawan, Tangerang, Banteng, Selasa (10/1/2017).
Kemudian, pelaku berinisial KV turun dari sepeda motor sambil menenteng celurit dan mengejar Bayu yang lari paling belakang. Saat mendekati Bayu, pelajar itu langsung mengayunkan celurit berkali-kali ke tubuh Bayu hingga tersungkur di aspal.
"Memastikan korbannya roboh, pelaku langsung kabur dan menghampiri temannya yang sudah menunggu di motor. Celurit langsung dibuang ke Sungai Cimanceri sebagai upaya menghilangkan jejak," tutur Wiwin.
Oleh warga dan teman-temannya, Bayu langsung dibawa ke rumah sakit terdekat guna mendapat pertolongan. Sementara KV tertangkap beberapa jam usai melakukan aksi premanisme tersebut.
KV terancam Pasal 351 penganiayaan. "Ini yang kami sesalkan, sebenarnya Polsek Balaraja sudah melaksanakan langkah preventif atau pencegahan dengan penyuluhan ke sekolah tentang kenakalan remaja dan narkoba," tutur Wiwin.