Kisah Bujang Lapuk Jadikan Kucing Kampung Sebagai Teman Hidup

Kucing-kucing kampung teman hidup bujang lapuk itu tinggal bersama di lantai 2 masjid.

oleh Ahmad Yusran diperbarui 11 Jan 2017, 06:30 WIB
Kucing-kucing kampung teman hidup bujang lapuk itu tinggal bersama di lantai 2 masjid. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Makassar - Hidup membujang hingga usia senja, Daeng Naba (60) memilih kucing sebagai teman hidup. Mantan kuli panggul beras itu hidup harmonis dengan lima kucing liar di lantai 2 Masjid Nahdatussahada, di Jalan Cendrawasih III Kompleks Patompo, Kelurahan Pannambungan, Kecamatan Mariso, Makassar.

Aksi kucing teman hidup Naba sungguh manja. Mereka kerap menarik kain sarung yang dikenakan lelaki itu, terutama saat memegang bungkusan nasi kuning.
 
Kedekatan yang terjalin antara Daeng Naba dan kucing-kucing kampung itu membuat warga Kompleks Patompo dan jamaah masjid Masjid Nahdatussahada menjulukinya Tuannya Kucing Kompleks Patompo.

"Nakke kodong meong mami kuagangi tallasa ri linoa ka tenakuero bunting (Saya ini hanya kucing yg temani hidup didunia karena saya tidak mau nikah)," kata Daeng Naba saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin, 9 Januari 2017.

Daeng Naba yang sama sekali tidak mengerti Bahasa Indonesia itu mengaku saat muda bekerja sebagai kuli angkut beras di sebuah toko dan pasar kecil di Jalan Rajawali. Lelaki yang tak pernah mengenyam sekolah itu kini hidup bergantung pada welas asih warga dan jemaah masjid di Kompleks Patompo.

Meski bukan pengurus masjid dan tak pernah salat, warga tetap mengizinkannya untuk tidur di lantai 2 masjid.

"Kami warga kompleks dan jemaah masjid sudah sangat kenal dengan Daeng Naba ini. Dulunya, ia pengangkat beras dari toko-toko hingga pasar kecil di Jalan Rajawali sekitar tahun 80-an. Termasuk angkat beras di toko saya ketika orang tua saya masih hidup," kata Unding, warga samping Masjid Nahdatussahada.

Memelihara kucing dalam Islam memberi keistimewaan. Salah satu keistimewaannya terletak pada lidahnya. Lidah kucing didesain karena merupakan salah satu pembersih yang paling canggih.

Lidah kucing yang memiliki permukaan yang kasar mampu membuang bulu-bulu yang telah mati serta membersihkan bulu-bulu yang kotor di badannya. Keistimewaan kucing lainnya adalah kulit kucing yang mampu menolak segala jenis telur bakteri yang menempel pada tubuhnya.

Keistimewaan lainnya terletak pada dengkurannya. Dengkuran kucing berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Hal ini dikarenakan frekuensi dengkuran kucing yang mencapai 50Hz ini dapat memberikan efek relaksasi pada manusia sehingga bisa mengurangi tingkat stres.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya