Kasal Resmikan 3 Kapal Patroli Baru

Kapal patroli cepat yang diresmikan adalah KRI Tatihu-853, KRI Layaran-854, dan KRI Madidihang-855.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Jan 2017, 20:27 WIB
Ilustrasi Kapal Patroli

Liputan6.com, Batam - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi meresmikan tiga kapal patroli cepat 40 M produksi PT Palindo Marine. Peresmian dilakukan di Pelabuhaan Batuampar, Batam, Selasa.

"Kapal patroli cepat yang diresmikan adalah KRI Tatihu-853, KRI Layaran-854, dan KRI Madidihang-855. Ketiga kapal itu diproyeksikan untuk memperkuat Satuan Kapal Patroli Armada Timur," kata Kasal usai upacara peresmian, di Batam, Selasa (10/1/2017).

Pada kesempatan tersebut juga dikukuhkan Mayor Laut (P) Dwi Eko Ardiano sebagai Komandan KRI Tatihu 853, Kapten Laut (P) Heru Trimanto sebagai Komandan KRI Layaran 854, dan Kapten Laut (P) Rhony Lutviadhani sebagai komandan KRI Madidihang 855.

Nama Tatihu, Layaran, dan Madidihang diambil dari nama-nama ikan yang ada di Indonesia. Ketiganya dikenal sebagai perenang cepat dan gesit di laut sehingga diharapkan mampu bermanuver dengan cepat dan gesit dalam mengemban tugas menjaga kedaulatan negara.

Kasal mengatakan, ketiga kapal patroli tersebut dipersenjatai dengan senapan mesin kaliber 12,7 milimeter dan akan dipasang meriam kaliber 20 milimeter.

"Kapal ini memiliki panjang keseluruhan 45,5 meter dengan kecepatan maksimal 24 knot. Kapasitas bahan bakar 70.000 liter dengan endurance selama enam hari," ujar Ade seperti dilansir dari Antara.

Menurut dia, dengan diresmikannya kapal tersebut, membuktikan industri pertahanan memiliki kemampuan untuk mendukung program pemerintah, sekaligus membangun kemandirian nasional di bidang teknologi pengembangan alutsista TNI.

"Kapal ini juga dibekali kemampuan di antaranya mampu melaksanakan peperangan anti kapal permukaan, peperangan anti udara, operasi patroli laut, dan operasi SAR," kata Ade.

Direktur Utama PT Palindo Marine Batam Harmanto mengatakan, Kapal Patroli Cepat 40 tersebut dibangun dengan mengutamakan kualitas dengan memaksimalkan produk dalam negeri.

"Harapan kami dengan kapal ini akan berperan mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia," tutur Harmanto.

Pembangunan kapal tersebut melalui empat tahap yaitu desain, pengadaan material, produksi, pengetesan. Kapal dibangun sejak akhir 2015 dan selesai pada akhir 2016.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya